Ekspektasi vs Realita kerja di Jepang !
Jepang adalah negara impian dengan budaya yang unik, teknologi canggih, dan tingkat kehidupan yang tinggi. Sehingga kerja di Jepang sekarang jadi impian banyak warga Indonesia. Mulai dari lingkungan yang indah dan nyaman, gaji yang tinggi, ada juga yang memang ingin cari kebebasan ataupun jati diri. Iya, Jepang jadi pilihan bagi yang mencari hal-hal tadi. Sehingga terkadang orang-orang tidak melihat sisi negatif dari Jepang itu sendiri. So, aku mau coba bandingin ekspektasi orang-orang itu sesuai ga sih sama realita kerja di Jepang.
Yuk kita coba masuk ke yang pertama yaitu gaji tinggi dan bonus besar. Ya, banyak banget yang berekspektasi gaji di Jepang itu besar. Meskipun ga 100% salah loh ekspektasi itu. Setidaknya kalian bisa dapet Gaji yang lebih baik kalau dibanding di Indonesia, tapi sebaiknya jangan terlalu tinggi ekspektasinya ya. Sebagai gambaran, memang benar gaji rata-rata freshgraduate atau UMR di sana kisaran 200.000 ~ 250.000 yen, tapi kalian harus tau biaya tempat tinggal, makan, asuransi, dll itu udah makan berapa besar dari gaji kalian. Nah gaji itu untuk visa engineer atau visa kerja profesional ya, kalau visa tokutei ginou bakal lebih kecil apalagi kalau magang.
Kedua adalah jam kerja fleksibel. Ini yang sangat salah, untuk urusan jam kerja, Jepang itu salah satu negara dengan jam kerja yang parah abis. Tergantung perusahaan sih, tapi ga dikit kasus Karoshi (kematian akibat kerja berlebihan) yang terjadi di Jepang. Belum kebayang separah apa kasusnya ? Aku kasih gambaran ya. Ketenagakerjaan di Jepang menetapkan batas waktu kerja maksimal 40 jam per minggu. Tapi, kenyataannya, banyak pekerja Jepang terutama di perusahaan besar bekerja jauh melebihi batas tersebut. Budaya kerja yang menekankan loyalitas terhadap perusahaan dan semangat kerja keras sering kali mendorong karyawan untuk bekerja lembur tanpa kompensasi yang memadai. Udah kebayang sekarang?
Ketiga ini mirip dengan yang kedua tapi kali ini bahas lingkungan kerja yang baik atau santai. Tidak ya, di Jepang sebenernya masih ada budaya hirarki yang ketat sehingga harus menghormati senior. Ga semua perusahaan sih, tapi yang seperti ini masih dianggap wajar sama orang Jepang. Apalagi kalau kalian ga jago-jago amat bahasa Jepangnya, kalian malah makin diremehin sama rekan kerja kalian. Seperti yang dibahas di artikel sebelumnya mengenai pembulian, ilmu bahasa kalian akan menentukan kemudahan kalian mendapatkan teman di Jepang, dan teman di Jepang menentukan kualitas kehidupan kalian di tempat kerja kalian nantinya. So jangan anggap level bahasa Jepang yang jadi standar minimal ngajuin visa aja sudah cukup untuk hidup bahagia di Jepang ya, teruslah kejar ilmu setinggi mungkin, dan siapkan mental yang kuat sebelum berangkat ke Jepang.
Keempat yaitu mudah mendapatkan pekerjaan. Sekalipun Jepang butuh banyak tenaga kerja, bakal kerasa ga gampang kalau kalian ngerasa bahwa standar minimal ngajuin visa saja sudah cukup buat kerja di Jepang. Contoh kalian mau kerja SSW di Jepang dengan N4 + sertifikat skill SSWnya aja, ya bisa aja kok, tapi siap-siap bersaing dengan mereka yang mungkin punya skill yang lebih tinggi atau bisa jadi punya pengalaman dibidangnya. Belum lagi coba itung juga saingan kalian dari negara-negara lain seperti Vietnam, Filipina, dll. Jadi kalau mau mudah cari kerjaan di Jepang coba siapkan dan kejar sesuatu yang lebih dari sekedar standar minimal untuk kerjanya yaa.
Kelima sih yang sangat umum yaitu musim di Jepang. Di Anime atau di Drama Jepang, mungkin banyak yang menunjukkan musim panas di Jepang itu panas tapi ga nunjukkin banget sepanas apa, dan musim dinginnya indah banget ampe turun salju. Tapi kenyataannya kalian meremehkan itu. Musim panas di Jepang bisa melebihi 40 derajat celcius dan telah membunuh banyak orang dengan heatstrokenya. Musim dingin terutama di daerah tertentu contohnya di Hokkaido bisa mencapai minus 10 derajat dan banyak yang meremehkan ini. Belum lagi ga semua daerah bakal turun salju loh, jadi belum tentu kalian kebagian daerah bersalnju. So ketika kerja di Jepang terutama yang longstay, bisa jadi bakal bertahun-tahun di sana, jadi persiapkan perbedaan musim dengan baik ya.
Bekerja di Jepang bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, tapi penuh tantangan juga. Kalau ingin bekerja di Jepang, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan mempersiapkan diri dengan baik. BTW aku baru sebutin sebagian yang populer nih, jadi hal-hal kecil lainnya kalau aku jabarin bakal ada banyak banget sebenernya. Dengan artikel inipun harusnya udah kebayang ya, ekspektasi orang-orang terhadap kerja di Jepang sebenarnya banyak yang salah. Tapi kali ini aku baru bahas yang pentingnya aja dulu. Next mungkin pada kalau tertarik, coba tulis dikomentar biar aku bahas hal-hal kecilnya juga di artikel lain. Atau kalau ada bahasan lain yang ingin aku bahas boleh coba tulis di komentar ya.