Apa cuma Aku yang Ngerasa Bahasa Jepang aku beda sama para Native?
Udah belajar bahasa Jepang cukup lama, ada yang udah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menguasai bahasa Jepang. Pada akhirnya berhasil dapet kerjaan ke Jepang, dan mulai mempertanyakan 1 hal, "Kok bahasa Jepang aku kaya ada yang beda ya sama yang dipake orang Jepang?" Bahasa Jepang yang aku pake ga salah tapi kok kaya ada yang beda, terkesan ga natural kalau dibanding sama orang Jepang. Nah aku yakin diantara kalian banyak yang pernah ngerasain itu. So, kali ini aku mau coba bahas dikit mengenai ngobrol layaknya para native.
Kemarin aku udah sharing-sharing cara nerjemahin kalimat untuk pemula ya guys. Gimana udah pada terbiasa? Coba dikit-dikit mulai ngomong bahasa Jepangnya secara spontan ya. Kali ini aku coba sharing next levelnya nih. Gimana cara supaya ngomong kaya orang Jepang. Nah kalau ada yang ngerasa ngobrolnya belum kaya native, menurut aku ada cara berfikir yang mungkin belum selaras dengan gimana orang Jepang berfikir sebelum mereka berbicara. Nah aku coba kasih contoh kalimat gini ya.
Kinou no barentaindee ni tomodachi ga takai chokoreeto o katte kuremashita.
昨日のバレンタインデーに友達が高いチョコレートを買ってくれました。
Valentine kemarin aku dapet coklat mahal dari teman.
Kalimat tadi itu kalimat yang mungkin kalian temukan di textbook, dan ini kalimat yang bener secara ilmu bahasa. Tapi, orang Jepang gak akan ngomong seperti itu. So kita mau coba arrange kalimat tadi jadi gimana orang Jepang biasanya ngomong ya, sambil aku jelasin step gimana biar lebih natural.
1. Mengerti apa yang ingin kalian ucapkan?
Kalimat tadi itu kalimat yang cukup panjang, dan aku yakin orang Jepang gak akan ngomong kalimat panjang disekaliguskan seperti itu. Tapi pertama-tama dari kalimat tadi kalian ngerti ga apa yang ingin kalian sampaikan? Atau lebih tepatnya apa yang paling ingin kalian sampaikan? Mungkin tiap orang beda-beda ya apa yang ingin disampaikannya, so sebagai contoh dari kalimat tadi kita asumsikan yang ingin disampaikannya adalah "dibelikan coklat di hari valentine" ya. Informasi lainnya orang lain mungkin ga begitu peduli. Jadi pahami dulu apa yang ingin kalian sampaikan, dan kita masuk ke point berikutnya
2. Sebutkan dari yang ingin disampaikan duluan.
Contoh dari point 1 tadi kita ingin sampaikan "dibelikan coklat di hari valentine", jadi sebutkan dulu yang paling penting atau yang paling ingin disampaikannya dulu. Kalau dari contoh tadi akan jadi seperti ini kan ya
Kinou no barentaindee ni chokoreeto moratannda
昨日のバレンタインデーにチョコレートもらったんだ
Valentine kemarin aku dapet coklat loh
Sebutin dulu yang paling penting, kemudian kita masuk ke point berikutnya yaitu
3. Sebutkan pendek-pendek aja.
Orang Jepang setau aku ga suka denger kalimat panjang-panjang, makanya mereka lebih memotong-motong kalimat panjang jadi kalimat yang pendek-pendek. Setelah kita sebutkan point utamanya, baru kita lanjutkan dengan point tambahannya. Jadi berurutan gitu dari yang penting ke yang kurang penting. Oh iya jangan lupa tambahin juga kata-kata penghubung seperti それで, で, けどさ, dll supaya lebih natural ya. So, kalimat panjang tadi kita bisa potong jadi seperti ini,
Kinou no barentaindee ni choko morattanda
昨日のバレンタインデーにチョコもらったんだ
Valentine kemarin aku dapet coklat loh
Soredesa, tomodachi kara nandesu keredo
それでさ、ともだちからなんですけれど
Terus, aku nerima dari temen ya
Choko wa takai mono rashii yo
チョコは高い物らしいよ
Dan ini katanya coklat mahal loh
Dibandingin sama kalimat pertama yang kita buat udah ga kaya textbook lagi kan? Setelah kita potong jadi 3 kalimat pendek, makin kerasa kaya orang Jepang banget ga sih? Kalian sering juga pasti denger kalau di anime pada ngomongnya pendek-pendek gitu. Oke aku mau kasih contoh 1 lagi, ada kalimat seperti :
Eki no chikaku ni koohii ga umakute, sugoku oshare na kafe e tomodachi to ikimashita.
駅の近くにコーヒーがうまくて、すごくおしゃれなカフェへ友達と行きました。
Aku pergi ke kafe cantik banget dan kopinya enak yang ada di dekat stasiun bersama teman.
Kalimat ini panjang banget loh, orang Jepang biasanya ga akan ngomong panjang gini. So coba pake cara tadi ya
Sugoku oshare na kafe e ittannda !
すごくおしゃれなカフェへ行ったんだ!
Aku pergi ke kafe yang cantik banget loh!
De tomodachi to itta kedo sa
で、友達と行ったけどさ
Terus, aku berangkat sama temen kan,
Eki no chikaku ni atte, koohii mo umainda yo
駅の近くにあって、コーヒーもうまいんだよ~
Tempatnya deket sama stasiun dan kopinya juga enak loh!
Nah gitu udah kebayang belum cara-caranya? aku mau coba tambahin informasi penting ya. Ketika bicaranya pendek-pendek itu ada fungsi lain sebenernya, yaitu kita ngasih kesempatan lawan bicara untuk 相づち (aidzuchi) atau semacam reaksi yang diberikan selama ngobrol biar nunjukkin udah paham atau engganya gitu ya contoh kaya Hmm~, hee~, sou nanda~. Jadi lawan bicara lebih gampang ngasih aidzuchi tadi gitu ya. Seakan-akan kaya kita ngomong pendek, terus ada reaksi, ngomong pendek, terus ada reaksi, dan seterusnya. Kalau gini kan pembicaraan bisa lebih panjang, bisa lebih meluas, dan bikin suasana yang lebih baik sambil liat reaksi lawan bicaranya.
Kalau pendek-pendek omongan kita pun akan jadi lebih mudah untuk dicerna oleh pendengar. Ini ga hanya ngomongin dalam bahasa Jepang sih, kalian kalau ngobrol pake bahasa Indonesia juga coba aja pake cara ini. Aku yakin ngobrol ga akan berbelit, bakal lebih enak dan mudah tersampaikan. Kalau dengerin orang ngomong panjang lebar malah jadi "intinya mau ngasih tau apa sih kamu?" gitu kan? Mereka akan ngerasa kaya ga ngobrol sama manusia, malah kaya ngobrol sama robot atau AI gitu.
So kesimpulannya kalau mau ngobrol kaya native Jepang salah satu yang aku pelajari adalah pahami apa yang ingin disampaikan, sebutin dulu yang paling ingin disampaikan, dan jangan panjang-panjang tapi bikin urutan kalimat pendek berdasarkan seberapa penting informasinya. Aku kasih kesimpulan lain yang mungkin lebih mudah dipahami sama kalian ya. Jadi kalau mau ngobrol kaya native cobalah ceritakan dari jawabannya dulu, baru kita kasih penjelasan di setelahnya.
Kaya yang aku mention di konten sebelumnya juga kan ya, orang Jepang nyebutin yang paling ingin disampaikan duluan. Jadi kalau agak beda dikit sama pola kalimat benernya ga apa-apa ya kalau lagi ngobrol santai sama native. Pola kalimatnya beda sama yang di textbook jadi ga S K O P gitu ga masalah. Buat lawan bicara kalian ngerti apa yang ingin disampaikan kalian dulu baru tambahin informasi lainnya.
Nah sekarang udah tau kan point-point yang perlu diperhatikan biar ngobrol kaya native? Coba kalian bisa ga ya praktekin cara ini? Atau bisa deh kalian latihan pake kalimat-kalimat di textbook terus kalian arrange ke cara orang native bicara. Perlu diperhatikan ya, ini biasa digunakan saat ngobrol sehari-hari aja, so dalam konteks yang lebih formal seperti dalam meeting atau semacamnya, sebenernya ga 100% seperti yang aku sampaikan tadi. So gimana pembelajaran hari ini? Kalau ada yang ingin aku bahas di konten berikutnya bisa komen aja biar aku bantuin ya.