Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

  • Kerja di Jepang

    Ekspektasi vs Realita kerja di Jepang !

    Jepang adalah negara impian dengan budaya yang unik, teknologi canggih, dan tingkat kehidupan yang tinggi. Sehingga kerja di Jepang sekarang jadi impian banyak warga Indonesia. Mulai dari lingkungan yang indah dan nyaman, gaji yang tinggi, ada juga yang memang ingin cari kebebasan ataupun jati diri. Iya, Jepang jadi pilihan bagi yang mencari hal-hal tadi. Sehingga terkadang orang-orang tidak melihat sisi negatif dari Jepang itu sendiri. So, aku mau coba bandingin ekspektasi orang-orang itu sesuai ga sih sama realita kerja di Jepang. 

    Yuk kita coba masuk ke yang pertama yaitu gaji tinggi dan bonus besar. Ya, banyak banget yang berekspektasi gaji di Jepang itu besar. Meskipun ga 100% salah loh ekspektasi itu. Setidaknya kalian bisa dapet Gaji yang lebih baik kalau dibanding di Indonesia, tapi sebaiknya jangan terlalu tinggi ekspektasinya ya. Sebagai gambaran, memang benar gaji rata-rata freshgraduate atau UMR di sana kisaran 200.000 ~ 250.000 yen, tapi kalian harus tau biaya tempat tinggal, makan, asuransi, dll itu udah makan berapa besar dari gaji kalian. Nah gaji itu untuk visa engineer atau visa kerja profesional ya, kalau visa tokutei ginou bakal lebih kecil apalagi kalau magang. 

    Kedua adalah jam kerja fleksibel. Ini yang sangat salah, untuk urusan jam kerja, Jepang itu salah satu negara dengan jam kerja yang parah abis. Tergantung perusahaan sih, tapi ga dikit kasus Karoshi (kematian akibat kerja berlebihan) yang terjadi di Jepang. Belum kebayang separah apa kasusnya ? Aku kasih gambaran ya. Ketenagakerjaan di Jepang menetapkan batas waktu kerja maksimal 40 jam per minggu. Tapi, kenyataannya, banyak pekerja Jepang terutama di perusahaan besar bekerja jauh melebihi batas tersebut. Budaya kerja yang menekankan loyalitas terhadap perusahaan dan semangat kerja keras sering kali mendorong karyawan untuk bekerja lembur tanpa kompensasi yang memadai. Udah kebayang sekarang?

    Ketiga ini mirip dengan yang kedua tapi kali ini bahas lingkungan kerja yang baik atau santai. Tidak ya, di Jepang sebenernya masih ada budaya hirarki yang ketat sehingga harus menghormati senior. Ga semua perusahaan sih, tapi yang seperti ini masih dianggap wajar sama orang Jepang. Apalagi kalau kalian ga jago-jago amat bahasa Jepangnya, kalian malah makin diremehin sama rekan kerja kalian. Seperti yang dibahas di artikel sebelumnya mengenai pembulian, ilmu bahasa kalian akan menentukan kemudahan kalian mendapatkan teman di Jepang, dan teman di Jepang menentukan kualitas kehidupan kalian di tempat kerja kalian nantinya. So jangan anggap level bahasa Jepang yang jadi standar minimal ngajuin visa aja sudah cukup untuk hidup bahagia di Jepang ya, teruslah kejar ilmu setinggi mungkin, dan siapkan mental yang kuat sebelum berangkat ke Jepang.

    Keempat yaitu mudah mendapatkan pekerjaan. Sekalipun Jepang butuh banyak tenaga kerja, bakal kerasa ga gampang kalau kalian ngerasa bahwa standar minimal ngajuin visa saja sudah cukup buat kerja di Jepang. Contoh kalian mau kerja SSW di Jepang dengan N4 + sertifikat skill SSWnya aja, ya bisa aja kok, tapi siap-siap bersaing dengan mereka yang mungkin punya skill yang lebih tinggi atau bisa jadi punya pengalaman dibidangnya. Belum lagi coba itung juga saingan kalian dari negara-negara lain seperti Vietnam, Filipina, dll. Jadi kalau mau mudah cari kerjaan di Jepang coba siapkan dan kejar sesuatu yang lebih dari sekedar standar minimal untuk kerjanya yaa.

    Kelima sih yang sangat umum yaitu musim di Jepang. Di Anime atau di Drama Jepang, mungkin banyak yang menunjukkan musim panas di Jepang itu panas tapi ga nunjukkin banget sepanas apa, dan musim dinginnya indah banget ampe turun salju. Tapi kenyataannya kalian meremehkan itu. Musim panas di Jepang bisa melebihi 40 derajat celcius dan telah membunuh banyak orang dengan heatstrokenya. Musim dingin terutama di daerah tertentu contohnya di Hokkaido bisa mencapai minus 10 derajat dan banyak yang meremehkan ini. Belum lagi ga semua daerah bakal turun salju loh, jadi belum tentu kalian kebagian daerah bersalnju. So ketika kerja di Jepang terutama yang longstay, bisa jadi bakal bertahun-tahun di sana, jadi persiapkan perbedaan musim dengan baik ya. 

    Bekerja di Jepang bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, tapi penuh tantangan juga. Kalau ingin bekerja di Jepang, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan mempersiapkan diri dengan baik. BTW aku baru sebutin sebagian yang populer nih, jadi hal-hal kecil lainnya kalau aku jabarin bakal ada banyak banget sebenernya. Dengan artikel inipun harusnya udah kebayang ya, ekspektasi orang-orang terhadap kerja di Jepang sebenarnya banyak yang salah. Tapi kali ini aku baru bahas yang pentingnya aja dulu. Next mungkin pada kalau tertarik, coba tulis dikomentar biar aku bahas hal-hal kecilnya juga di artikel lain. Atau kalau ada bahasan lain yang ingin aku bahas boleh coba tulis di komentar ya.

  • Kerja di Jepang

    Pembulian di negara se-hormat dan se-sopan Jepang?

    Kalian pernah ga sih liat konten-konten yang menujukkan pengalaman orang Indonesia yang tertindas atau dibuli di tempat kerjanya di Jepang? Atau mungkin kalian yang mengalaminya secara langsung? So, orang Jepang tuh sebenernya orang-orang yang "rasis" atau "pembuli" kah? Yuk aku mau coba bahas mengenai hal ini.

    Disclaimer dulu, kali ini aku mau menggabungkan berbagai macam cerita-cerita orang mengenai pengalaman mereka mengenai pengalaman mereka selama bekerja di Jepang. So, aku ga bisa jamin perlakuan di tempat kerja atau lingkunan kalian bakal sama dengan yang aku ceritakan. Karena balik lagi ya, Jepang itu luas, jadi aku ga bisa nyamain semuanya gitu.

    Oke, aku mau coba ceritain dulu berbagai macam pengalaman mereka di Jepang yang pernah aku denger atau bahkan yang kebetulan lewat di FYP aku nih. Banyak yang ngaku pernah dibuli selama bekerja di Jepang. Ada yang cuman sekedar dijailin, sampai ada yang bilang 2 tahun kerja di Jepang selalu dibuli. Meskipun dari setiap berita-berita pembulian itu aku nangkep kebanyakan adalah para peserta "magang".

    Angka pembulian atau ijime itu sendiri di Jepang udah cukup tinggi ya. Aku sempet kaget waktu baca berita di internet yang bilang jumlah pembulian yang tercatat di tahun 2022 ada 681.948. Ini terjadi di kalangan sekolahan aja, tapi menurut kalian apa ga mungkin kebiasaan ijime ini menular sampe ke usia dewasa? Orang Jepang yang terkenal atas budaya kesopanan dan menghormatinya, ternyata masih ada budaya yang tercela seperti pembulian. Jumlah tadi terhitung pembulian sesama orang Jepang, nah ke kita yang orang Indonesia gimana? orang asing yang kondisinya ketika ada masalah bisa jadi bakal dipulangkan ke negaranya, ya mereka bisa jadi lebih enteng ya lebih enak aja gitu ngelakuinya. 

    Kita ngadu ke atasan pun responnya ga selalu bagus, seperti "ya udah biarin aja ga usah dimasalahin", ada juga "dia mah memang gitu orangnya", dan lain-lain. So, terkadang para peserta magang pun kesulitan menyelesaikan masalahnya, dan berujung berusaha bertahan dengan berpura-pura ga terjadi apa-apa. 

    Aku baru cerita soal kondisi yang udah terjadi di program magang nih, terus kedepannya gimana?

    Magang Jisshusei udah mulai dihilangkan, dan akan diganti dengan Ikusei Shuurou. Di artikel sebelumnya aku sempat share juga ya soal ini, salah satu alasan program magang dihapus karena banyak terjadi pembulian atau perlakuan yang tidak etis selama program magang berjalan. So, Ikusei Shuurou ini akan dikontrol dan diawasi juga oleh pemerintah. Apakah perusahaan penerima akan menerima tekanan dari pemerintah? Ataupun cara pemerintah, tapi kita bisa berharap kedepannya selama berjalannya Ikusei Shuurou ini kasus pembulian atau ijime bisa dihilangkan atau setidaknya bisa lebih diminimalisir lah ya. 

    Nah kalau di luar kasus magang gimana? Apakah banyak terjadi pembulian? 

    Sependengaran aku sih lebih sedikit ya. Malah saking jarangnya aku hampir ga pernah denger kasus pembulian untuk pekerja profesional di Jepang, tapi balik lagi ga menutup kemungkinan terjadi ya. Karena mereka yang kerja menggunakan visa gijinkoku itu mereka yang udah punya skill bahasa Jepang yang bagus, sehingga ga ada masalah ketika berkomunikasi dengan rekan kerja di Jepang. So, ga aneh donk kalau mereka bisa lebih gampang dapet teman selama di Jepang? Malah aku banyak denger cerita mereka yang dapet jodoh di Jepang. 

    So, dari cerita itu apakah kalian ngerasa bahwa belajar bahasa Jepang cuman sampai standar minimal untuk visanya saja sudah cukup? Terlepas dari menghidari pembulian pun, sebenernya bahaya loh kalau kalian ngerasa lulus N4 atau JFT Basic A2 itu udah cukup sampai berhenti untuk lanjut naik level. Untuk berangkatnya aja sih udah bisa, tapi siap-siap ketika di Jepang kalian akan berada di kondisi yang lebih sulit untuk mendapatkan teman, sahabat, atau bahkan memperluas koneksi. 

    Supaya bisa meminimalisir pembulian pun kita perlu naik level skill kita terus guys, kalau level skill kita tinggi kan minimal kita bisa nunjukkin kita tuh bukan orang yang bisa dibuli seenaknya. So, kalian mau sampe kapan merasa nyaman dengan skill bahasa Jepang yang pas-pasan?

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar bahasa Jepang dari NOL pakai Minna No Nihongo

    Kalian mau mulai belajar bahasa Jepang, tapi bingung mulai darimana? Nih aku jelasin beberapa step awal untuk mulai belajar bahasa Jepang, dan cara belajarnya gimana. Ikutin sampe beres yaa. Ga perlu banyak basa-basi kita coba masuk ke pembahasan yuk.

    Kalian yang tertarik ingin belajar bahasa Jepang pasti udah sempet coba cari tau lah sedikit ya mengenai bahasa Jepang. Sebagian besar dari orang awam pasti udah kaget duluan ngeliat jenis tulisan bahasa Jepang. Betul, dalam bahasa Jepang ada 4 jenis huruf yang digunakan yaitu Hiragana, Katakana, Kanji, dan Romaji. Terutama Kanji, orang awam biasanya langsung minder waktu pertama kali liat, tapi inget! Kanji itu ga wajib, dan akan jadi WAJIB ketika kalian udah mulai ngerasa ingin naik level. So step pertama mulai dulu dari huruf Hiragana & Katakana. Yang belum bisa baca Hiragana & Katakana, kalian bisa Hafalin Hurufnya menggunakan KANA Card & belajar sambil nonton video belajar Hiragana dan belajar Katakana yaa.

    Nah kalau udah sukses mempelajari Hiragana dan Katakana baru bisa mulai pake buku sejuta umat nih. Ga harus hafal banget kok, minimal udah kenal dan bisa ngelancarin sambil pake textbooknya. Nama buku yang kita pake tuh Minna no Nihongo Shokyu I. Untuk awal2 pake yang Shokyu I dulu ya. Nah kalo dah punya bukunya kita masuk ke step kedua kita yaitu mulai belajar menggunakan Minna no Nihongo. Buku minna no nihongo itu biasanya sepaket 2 buku, ada buku textbooknya dan ada buku terjemahannya. Nah, sebenernya kita butuh keduanya ya, jadi 2 buku itu dipake bersamaan. Kalau liat gambar dibawah, yang merah itu textbooknya dan yang kuning itu buku terjemahannya.


    Nah jangan kaget, isi dari buku yang textbook (merah) itu isinya memang udah full text Jepang, itulah alasan aku saranin udah belajar Hiragana dan Katakana dulu baru mulai masuk ke bukunya, kalau belum lancar pun kalian bisa juga manfaatin bukunya buat latihan baca. Di buku ini juga disediakan CD audio yang isinya ada suara-suara orang Jepang ngomongnya sepertia apa. So, bisa juga dipake untuk latihan listening ya. Oke, aku langsung coba kasih tau cara belajar pake bukunya nih. 

    Step by step belajar bahasa Jepang pakai buku Minna no Nihongo

    1. Buka dan baca Kata pengantar

    Ini banyak yang suka skip, tapi inget di dalam kata pengantar itu ada banyak informasi seperti ada apa aja dalam bukunya, apa aja yang dapat dipelajari dari bukunya, dll. 

    2. Pelajari huruf dasar bahasa Jepang di buku terjemahan


    Meskipun udah hafal Hiragana dan Katakana, tetep coba buka dan baca halaman 2 sampai halaman 7 yang buku terjemahan yaa, di situ ada informasi mengenai tulisan-tulisan dalam bahasa Jepang beserta aturan-aturan khusus dalam pembacaannya guys, pastikan baca dan pahami dulu ya.

    3. Gunakan buku Textbook dan Terjemahan secara bersamaan

    Nah kalau udah mulai bisa masuk bukunya, aku kasih tau nih step by step belajar pakai buku Minna no Nihongonya.


    Sebelum masuk ke buku textbook dan latihan kalimat, pertama-tama coba buka buku terjemahan dan pelajari dulu kosakata-kosakata di BAB yang ingin dipelajari yaa. Ga apa-apa step by step kita dari bab 1 berurutan sampai bab 25 yaa. Sebagai contoh sebelum mulai belajar BAB 1, coba buka buku terjemahan halaman 10 dan 11. Kalian pindahin dulu kosakata-kosakatanya ke kamus personal yaa. 


    Kalau kosakatanya udah dipindahin ke kamus personal, buka halaman berikutnya di halaman 12, di situ ada terjemahan dari bagian Bunkei (Pola Kalimat), Reibun (Contoh Kalimat), dan Kaiwa (Percakapan). Ketika pelajari BAB 1 buka buku terjemahan halaman 12 tadi bersamaan dengan buku textbook halaman 6 dan 7. Jadi kalian bisa baca dan latihan kalimat-kalimat di textbook sambil lihat artinya di buku terjemahan, kalau gitu bisa lebih mudah dipahami kan? Dari pada cuman liat text Jepangnya aja. 


    Nah aku yakin liat contohnya aja mungkin masih kurang paham, makanya coba buka juga buku terjemahan halaman 14, disitu ada bagian Keterangan Tata Bahasa, di situ tertulis keterangan dan penjelasan dari pola kalimat yang dibahas di setiap BABnya


    Kalau dirasa sudah paham dengan kosakata dan pola kalimat yang dibahas di BAB 1, setelah itu masuk ke bagian Renshuu (latihan) dan Mondai (soal) dan mulai ngerjain latihannya yaa.

    Kalau aku rangkum akan seperti ini yaa,
    1. Pertama pelajari huruf Jepang dasar (hiragana & katakana)
    2. Kemudian baru masuk ke buku Minna no Nihongo, dan step yang dibutuhkan ketika kita masuk BAB baru adalah Pelajari Kosakatanya dulu
    3. Baca dan pahami penjelasan pola kalimat di bagian Keterangan Tata Bahasa
    4. Mulai baca dan pahami contoh-contoh kalimat di Bunkei, Reibun, dan Kaiwa
    5. Latihan kalimat di bagian Renshuu dan Mondai.

    Gimana step by stepnya udah paham belum? Dari tadi aku baru nyontohin ketika belajar BAB 1 yaa. Jadi ketika masuk BAB 2 hal yang kalian lakukan sebenarnya sama aja kok. Kalau ngerasa latihannya masih kurang kalian bisa juga pakai buku Minna no Nihongo Renshuucho yang isinya kumpulan soal latihan guys. 

    Nah seperti itulah kurang lebih cara belajar bahasa Jepang OTODIDAK pakai buku Minna no Nihongo guys. Gimana udah pada paham belum? Jadi sebenernya ga wajib ikut les atau khursus bahasa Jepang ya untuk bisa belajar. Kalau mau tau lebih banyak cara belajar bahasa Jepang OTODIDAK bookmark halaman BLOG J-Class ini atau kalian bisa juga ikuti atau subscribe akun-akun social media aku. So, semoga membantu dan kita bisa terus berkembang tiap harinya.

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar cara meminta tolong dalam bahasa Jepang

    Hallo guys!!, ketemu lagi di BLOG J-class, yang sebelumnya kita udah sharing sharing soal cara menyebutkan 'sedikit', cara cara me ngungkapkan 'tetapi'. Nah kali ini aku mau share soal cara cara meminta tolong dalam bahasa Jepang guys. Langsung aja yuk ke materinya 

    1. 〜てください (te kudasai)

    Pola pertama yaitu pola kalimat umum yang aku yakin ini pola pertama yang kalian pelajari di buku-buku. Ya pola '~te kudasai' ini digunakan untuk meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan sopan. Ini adalah ungkapan yang umum digunakan dalam situasi formal maupun informal.

     Polanya :
    KK  Bentuk TE + ください
                                        (kudasai)

     Contoh :
    明日(あした)()()わせを(じゅん)()してください。
     Ashita no uchiawase o junbi shite kudasai.
     Tolong persiapkan meeting besok.

    まだ(べん)(きょう)(ちゅう)ですから、もう(すこ)しゆっくり(はな)してください。
     Mada benkyouchuu desu kara, mou sukoshi yukkuri hanashite kudasai.
    Karena masih belajar, tolong bicaranya sedikit lebih pelan. 

    ()(ちょう)(つくえ)にある(しょ)(るい)()ってください。
     Buchou no tsukue ni aru shorui o totte kudasai.
     Tolong ambilkan dokumen yang ada di meja manager.


    1-1. 〜 ないでください (naide kudasai)
     Kalau mau bikin versi kalimat negatifnya kita bisa gantikan bentuk TE-nya menjadi bentuk A + ないで yaa 

     Polanya :
     KK Bentuk A + ないで ください
                                                        (naide kudasai)

     Contoh :
    これは(どく)キノコですから、()べないでください。
    Kore wa doku kinoko desu kara, tabenaide kudasai.
    Karena ini jamur beracun, jadi tolong jangan dimakan.

    ここで()たものは(だれ)にも()わないでください。
    Koko de mita mono wa dare ni mo iwanaide kudasai.
    Apa yang kamu lihat disini tolong jangan katakan ke siapapun.

    2. 〜てもらいますか (te moraimasu ka)

    Pola kedua yaitu pola yang digunakan untuk meminta seseorang melakukan sesuatu untuk kamu dengan sopan. Jadi "~te moraimasu ka" menunjukkan bahwa kamu minta orang tersebut dengan sopan. 

     Polanya :
    KK Bentuk TE +もらいますか
                                                     (moraimasu ka)

    Contoh :
     もう開店(かいてん)()(かん)ですから、(みせ)のドアを()けてもらいますか。
     Mou kaiten no jikan desu kara, mise no doa o akete moraimasuka.
    Karena udah waktunya buka toko, tolong bukakan pintu tokonya.

    テレビの(おと)(すこ)(ちい)さくしてもらいますか。
    Terebi no oto o sukoshi chiisaku shite moraimasuka.
     Suara TVnya tolong di kecilin dikit.

    Pola ini suka pake bentuk negatif juga nih, 〜てもらいませんか (te moraimasen ka). Apakah jadi minta tolong ga melakukan ? Jawabannya tidak. "~te moraimasen ka" itu bentuk yang lebih sopan dari hanya sekedar "~te moraimasu ka". Sopan dalam artian kita merendahkan diri saat meminta tolong orang lain. Sebagai contoh :

    (かい)(しゃ)のロゴを(あたら)しいデザインにしてもらいませんか。
     Kaisha no rogo o atarashii dezain ni shite moraimasen ka.
     Tolong buat logo perusahaan dengan design baru.
    *kalimat ini akan lebih sopan kalau dibanding "te moraimasu ka"

     Nah kalau 〜てくれますか (te kuremasu ka) bagaimana ? bukannya sama aja ya ?

    Kalau dibilang sama aja sebenarnya 〜てもらいますか (te moraimasu ka) dan 〜てくれますか (te kuremasu ka) itu serupa tapi tak sama. Maksud aku tuh kalau "te moraimasu ka" kan kesannya orang yang ngomong itu minta bantuan ke orang lain, sedangkan "te kuremasu ka" itu orang yang membantu itu ngebantuin tanpa diminta, atau bisa dibilang yang ngebantuinnya itu inisiatif atau emang udah niat bantuin meskipun ga diminta. Jadi "te kuremasu ka" sebenarnya kurang tepat kalau kita masukkan sebagai cara meminta bantuan. Kalau memang digunakan untuk minta bantuan, berarti hal yang diminta itu adalah sesuatu yang udah se


    2-1.  ~ないでもらいますか (naide moraimasu ka)
    Ini pola untuk nyebutkan permintaan kalimat negatif dari pola 'te moraimasu ka' yaa

    Polanya :
     KK Bentuk A + ないで もらいますか
                                                      (naide moraimasu ka)

     Contoh :
    (きたな)()()をそのままにしないでもらいますか。
    Kitanai heya o sono mama ni shinaide moraimasu ka.
     Tolong untuk tidak membiarkan ruangan kotor begitu saja.

      じんじょうほうにんおしえないでもらいますか。
    Kojin jouhou o tanin ni oshienaide moraimasu ka.
     Tolong jangan kasih tau informasi pribadi ke orang lain.


    3. 〜ていただけませんか (te itadakemasen ka)

    Pola ini digunakan untuk meminta seseorang yang lebih tinggi statusnya atau orang yang lebih tidak akrab untuk melakukan sesuatu dengan sangat sopan. Pola 〜ていただけませんか (te itadakemasen ka) sebenarnya berawal dari もらいます yang ikta ubah menjadi bentuk hormat / (そん)(けい)() (sonkeigo) yaitu いただきます (itadakimasu). Yang kemudian kita ubah lagi jadi bentuk E yaitu いただけます (itadakemasu). Jadi kesannya kita bilang "bisakah anda melakukan ... ". Karena menjadi bagian dari bentuk hormat, ditambah lagi kesannya itu kita nanya dulu "bisakah .. ?" jadi ngasih kesan 'ga minta secara langsung', jadi pola ini menjadi salah satu yang sering digunakan di dunia bisnis di Jepang. 

    Polanya :
    KK Bentuk TE +いただけませんか
                              (itadakemasen ka) 

    Contoh :
    ファイルが(ひら)かないので、ファイルを再送信(さいそうしん)していただけませんか。
    Fairu ga hirakanai node, fairu o saisoushin shite itadakemasen ka.
    Karena filenya tidak terbuka, bisakah anda mengirimkan ulang filenya ?

    (そう)(きゅう)対応(たいおう)必要(ひとよう)案件(あんけん)なので、(いま)はこの案件(あんけん)優先(ゆうせん)していただけませんか。
    Soukyuu ni taiou ga hitsuyou na anken na node, ima wa kono anken o yuusen ni shite itadakemasen ka. 
    Karena ini kasus yang perlu ditangani segera, bisakah anda memprioritaskan kasus ini sekarang ? 

    このデザインの(いろ)をもう(すこ)(あか)るい(かん)じにしていただけませんか。
    Kono dezain no iro o mou sukoshi akarui kanji ni shite itadakemasen ka.
    Bisakah anda buat warna dalam desain ini menjadi sedikit lebih cerah.


    3-1. 〜ないでいただけませんか (naide itadakemasen ka)
     Untuk menyebutkan kalimat negatif pada pola ini, caranya sama seperti pola 〜てもらいますか (te moraimasu ka), polanya aku ringkas jadi berikut :

    Pola :
    Kata kerja bentuk A + ないで いただけませんか
                                                                                 (naide itadakemasen ka)

    Contoh :
    ()(かん)(なま)ゴミのゴミ(ばこ)()れないでいただけませんか。
    Akikan wa nama gomi no gomibako ni irenaide itadakemasenka.
    Bisakah minta tolong untuk tidak masukin kaleng kosong ke tempat sampah makanan ?

    店内(てんない)では写真(しゃしん)()らないでいただけませんか。
    Tennnai de wa shashin o toranaide itadakemasenka.
    Bisakah minta tolong untuk tidak memotret foto di dalam toko. 

    4. 〜てもらってもいいですか (te moratte mo ii desu ka)

    Pola ini merupakan cara minta tolong secara tidak langsung. Terkesan menanyakan dulu "bolehkan/bisakah minta tolong ... ". Liat bentuknya pasti ada yang udah kebayang, pola ini sebenarnya berawal dari bentuk TE + もらいます (moraimasu), yang kemudian もらいます (moraimasu)nya di ubah ke bentu TE + もいいですか (mo ii desu ka). Nah kalau mau lebih sopan lagi, kita ganti aja もらいます (moraimasu)nya menjadi いただきます (itadakimasu). Polanya akan jadi seperti berikut :

    Pola :
    Bentuk TE + もらっても いい ですか
                                                 (moratte mo ii desu ka)
    Bentuk TE + いただいても いい ですか
                                                       (itadaitemo ii desu ka)

    Contoh :
    (みち)がわからないので、(びょう)(いん)まで(おく)ってもらってもいいですか。
    Michi ga wakaranai node, byouin made okutte moratte mo ii desu ka.
    Karena ga tau jalan, bolehkah antarkan sampai ke rumah sakit ?

    ここのビデオを(あたら)しいビデオに()()えてもらってもいいですか。
     Koko no bideo  o atarashii bideo ni sashikaete moratte mo ii desu ka.
    Bolehkah minta ganti video yang disini dengan video yang baru ?


    Kita bahkan bisa menggunakan よろしい (yoroshii) menggantikan いい (ii) untuk memberikan kesan yang lebih halus. Seperti contoh-contoh berikut : 

    (らい)(しゅう)()(しゃ)にご(らい)(ほう)していただいてもよろしいでしょうか。
    Raishuu kisha ni goraihou shite itadaite mo yoroshii deshou ka.
    Minggu depan bolehkah saya berkunjung ke perusahaan anda ?

    (いそが)しいところ大変(たいへん)恐縮(きょうしゅく)ですが、お(はや)めにお(おく)っていただいてもよろしいでしょうか。
    Oisogashii tokoro taihen kyoushuku desuga, ohayame ni ookutte itadaite mo yoroshii deshou ka.
    Kami mohon maaf ditengah kesibukannya, tapi bisakah anda mengirimkannya sesegera mungkin ?


     Nah gimana guys, ga kalah menarik kan bahasan kali ini. Pola kalimat atau cara-cara meminta bantuan dalam bahasa Jepang bisa jadi ga hanya ini lho, kalau aku nemu lagi nanti aku share lagi yaa. Pokonya stay tune ya di BLOG WaGoMu, next aku akan share bahasan bahasan menarik lagi.



  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Cara Menyarankan dalam Bahasa Jepang

     Hi guys, gimana nih belajar Bahasa Jepangnya ?, sebelumnya kita udah belajar pola kalimat syarat/pengandaian. Mungkin masih inget kan materinya, ternyata ada beberapa cara menyebukan syarat/pengandaian ya. Nah kali ini aku ingin share  cara-cara menyarankan pakai bahasa Jepang nih. Kalau di Indonesia mah seperti "Bagaimana kalau ... ?", atau ada juga "Sebaiknya ...". Biar ga makin penasaran kita langsung ke materi yuk.

    1. 〜たらどうですか (tara dou desu ka)

     Cara untuk menyarankan perama adalah 〜たらどうですか (tara dou desu ka). Pola ini biasanya digunakan untuk memberikan saran kepada seseorang mengenai tindakan yang dapat dilakukan. Nuansanya pun formal, namun kalau mau kita jadiin kasual juga bisa kok, tinggal kita ganti aja jadi 〜たらどう? (tara dou ?), jadi kita hilangin aja ですか (desu ka)nya maka akan jadi kasual.

     Polanya :
     KK Bentuk TA + ら + どうですか

     Contoh :
    (にが)いものが(きら)いでしょうから、(あま)いコーヒーにしたらどう?
    Nigai mono ga kirai deshou kara, amai koohi ni shitara dou ?
    Karena kamu ga suka yang pahit, gimana kalau beli kopi yang manis ?

    あのチョコ(あじ)のチュロスは()()しそうですね。(ひと)()ったらどうですか?
    Ano choko aji no churosu wa oishisou desu ne. Hitotsu kattara dou desuka ?
     Churros rasa coklat itu terlihat enak ya. Bagaimana kalau beli 1 churrosnya ?

     2. 〜た方がいい (ta hou ga ii)

    Nah yang kedua,  pola ini digunakan untuk memberikan saran yang menunjukkan tindakan yang sebaiknya diambil. Iya "yang sebaiknya diambil", beda sama 〜たらどうですか (tara dou desu ka) yang menyarankan tindakan yang bisa di ambil, jadi sekalipun tidak dilakukan gak akan masalah, tapi 〜した方がいい (shita hou ga ii) terkesan menyarankan dengan kuat, yang bisa jadi kalau ga dilakukan nanti akan ada konsekuensinya.

     Polanya :
     Bentuk TA + 方がいいです。

     Contoh :
    (ねつ)()たよ。(かい)(しゃ)(やす)んだ(ほう)がいいですよ。
    Netsu ga deta yo. Kaisha wo yasunda houga ii desu yo.
    Ada demamnya lho. Sebaiknya izin libur kerja dulu.

    明後日(あさって)数学(すうがく)のテストがあるから、そろそろ(べん)(きょう)した(ほう)がいい  
     Asatte suugaku no tesuto ga aru kara, sorosoro benkyou shita hou ga ii
     Besok lusa kan ada test matematika, sebaiknya kau segera belajar

    3. 〜なさい (nasai)

    Kita masuk yang ke 3 nih. Pola '~nasai' ini digunakan untuk memberikan saran yang lebih tegas atau berwibawa. Dalam kasus tertentu terkesan merendahkan. Maksudnya tuh, kalau kita make pola ini ke atasan atau yaa intinya yang stratanya lebih tinggi dari kita, pola ini terkesan tidak baik ya karena ada kesan merendahkan atau kita tuh merasa lebih hebat, lebih berwibawa, lebih jago gitu dari pada lawan yang kita kasih saran ini.

    Polanya :
     Bentuk I + なさい
     お + Bentuk I + なさい
    (*pake お di sebelum Bentuk I buat lebih sopan)

    Contoh :
    もう10()ですよ。 (はや)()なさい。
    Mou juuji desu yo. Hayaku nenasai.  
     Udah jam 10 lho. Sebaiknya kamu cepat tidur.


    (はっ)(ぴょう)する(まえ)に、(なに)(つた)えようとするかよくお(かんが)えなさい。
     Happyou suru mae ni, nani o tsutaeyou to suru ka yoku okangaenasai.
     Sebelum mempresentasikan, sebaiknya pikirkan baik-baik apa yang akan disampaikan.

    4. 〜てみてください (te mite kudasai)

    Pola ini udah lebih spesifik, dimana kita digunakan untuk memberikan saran agar seseorang mencoba melakukan sesuatu. Ya, mencoba melakukan sesuatu ya. Berawal dari KK bentuk TE + みます yang artinya mencoba melakukan ..., kemudian kita ubah lagi みます di belakangnya menjadi みてください.

     Polanya : 
    KK  Bentuk TE + みて ください

     Contoh :
    そんなに(さび)しいなら、 (らい)(しゅう)(とう)(きょう)(あそ)びに()ってみてください。
    Sonna ni sabishii nara, raishuu toukyou e asobi ni itte mite kudasai.
    Kalau kesepian sampe segitunya, minggu depan coba pergi main ke tokyo. 


    この(あたら)しいレストランのメニューを(ため)してみてください。
    Kono atarashii resutoran no menyuu o tameshite mite kudasai.
    Cobalah mencoba menu restoran baru ini.

    5. 〜といいです (to ii desu)

    Pola ini digunakan untuk menyatakan harapan atau saran yang positif. Ya, jadi kita menyarankan orang lain tapi di waktu yang bersamaan kita berharap orang itu akan melakukannya. Dalam bahasa Indonesia akan terdengar "akan sangat bagus kalau ...", "alangkah baiknya kalau ...", dll.

     Polanya :
    KK Bentuk U/TA/A (casual) + といいです

     Contoh :
     このサイズだと()づらいので、もっと(おお)きくするといいです。
     Kono saizu da to midzurai node, motto ookiku suru to ii desu.
     Kalau ukuran ini sulit terlihat, jadi alangkah baiknya di perbesar lagi.

     メールで「対応(たいおう)していますので、少々(しょうしょう)()ちください」を()くといいですよ。
    Meeru de "Taiou shite imasu node, shoushou omachi kudasai" o kaku to ii desu yo
    Lebih bagus kalau tulis "Sedang kami kerjakan, jadi mohon tunggu sebentar" di email.


    Dalam konteks tertentu pola ini pun sebenarnya bisa saja berupa harapan seseorang. Biasanya kalau konteksnya dia mengharapkan sesuatu yang bukan dilakukan seseorang. Contohnya :

    明日(あした)()れるといいですね。
     Ashita wa hareru to ii desu ne.
     Semoga besok cerah.


     Gimana guys materi kali ini ?, Ga kalah menarik kan sama materi-materi sebelumnya. Kalau saya ringkas akan seperti ini guys :
      

     Nah gitu guys, cara-cara menyarankan orang dalam bahasa Jepang, sama seperti cara mengungkapkan syarat, ternyata menyarankan orang pun ternyata ada macam-macam yang lebih khusus ya penggunaannya. Nah kali ini pun bisa jadi belum semua ya guys, jadi kalau nemu lagi bisa sharing bareng yuk. 


  • Belajar Bahasa Jepang

    Masa Game Ga Ada Bahasa Indonesianya?

    Game ga ada bahasa Indonesianya ?
    Gimana mau laku ?

    Ini sempet rame banget nih di internet, konteksnya ada games yang akhir-akhir ini release, tapi ada sebagian kaum di Indonesia yang "terkesan" kecewa diarenakan tidak disediakannya bahasa Indonesia di game tersebut. Aku kali ini ngebahas sesuatu yang mungkin ga 100% nyambung dengan bahasa Jepang. Tapi setelah baca statement dan beberapa postingan menyeleneh ini aku jadi ingin bahas nih bareng-bareng nih, yuk kita coba bahas.

    Game ga ada bahasa Indonesia aja bisa dikomplain, apakah ini hanya sebuah candaan? atau memang statement yang real? sebenernya aku kecewa kalau ini statement real ya. Kenapa? Menurut aku kalian yang merasa di semua game itu perlu ada bahasa Indonesianya ini agak bahaya, atau aku sebut LEMAH. Ketersediaan bahasa Indonesia dalam sebuah game ataupun aplikasi itu bonus yang kebetulan orang-orang yang buatnya ingin membesarkan game atau aplikasi mereka di market Indonesia. Tapi kalau ga ada gimana? Apakah ini akhir para gamers di Indonesia ? Apakah akan membuat gamenya gak akan laku? Yaa, engga juga! Gamenya akan terus jalan, dan gamenya pun akan laku-laku aja, so dunia akan terus berputar loh. Sekedar info, kayaknya bahkan hampir semua games of the year aja selama ini ga ada bahasa Indonesianya ya, ini sepengetahuan aku so kalo salah coba kasih tau aku di komen. Selain itu aplikasi-aplikasi tools yang kalian gunakan di pekerjaan kalian pun ga ada jaminan ada versi bahasa Indonesianya. Dan apakah game dan aplikasi itu gagal, dan bisa dibilang ga laku? Dengan contoh yang aku sebutin tadi, coba silahkan nilai sendiri,.

    Sekarang mau share pengalaman aku nih, kalian ngerasain ga sih main games pas jaman Nintendo NES, Playstation 1 dll ? Contoh yang aku rasain itu main game Tenchu yang pertama di PS1, atau pernah juga main Samurai Warrior di PS2. Apakah di game itu ada bahasa Indonesianya ? GA ADA. Jangankan bahasa Inggris, waktu itu aku mainin pake BAHASA JEPANG. Di Tenchu aja aku harus tau misinya harus kemana dan harus ngapain sambil trial and error, belum lagi harus tau mana equip, effect dari equipnya, dll. Dari game jaman Itu awal mula aku tertarik sama bahasa Jepang sih memang, dan sampe saat ini banyak game yang tersedia bahasa Jepangnya, aku selalu coba pake bahasa Jepang di gamenya.

    Ga usah bahasa Jepang dah, game-game sekarang aja rata-rata ada bahasa Inggrisnya. Dimana bahasa Inggris kan udah kalian pelajari setidaknya dari SD sampe SMA. Minimal ga buta-buta amat lah kalian. Kaya yang mungkin banyak orang pernah rasain tuh main Harvest Moon pake bahasa Inggriss yaa. Kita berusaha mati-matian mengerti konteks storynya sampe kalian bisa nikah ya kan wkwk.

    Tapi kenapa kaum ini sampe komplain karena ga ada bahasa Indonesia di gamenya? Apakah mereka males mikir untuk memahami kalimat-kalimat di gamenya? Atau jangan-jangan mereka orang-orang yang ga mau mempelajari bahasa penjajah? Lah, tiap hari aja kita tampa sadar make bahasa-bahasa penjajah loh di keseharian kita. Apalagi sekarang jumlah orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang aja tiap taunnya bertambah. Dengan belajar bahasa Asing tuh kalian dapet kesempatan untuk bisa dapet kerjaan yang lebih bagus, dan lebih proper. Tapi kenapa kaum ini malah membuat statement ga mau belajar bahasa asing? Sesempit itukah pandangan mereka?

    "Sekarang kenapa kalian ga manfaatin game yang kalian mainin sebagai sarana belajar bahasa asing?"

    Disini kasusnya ga hanya belajar bahasa Jepang ya. Aku bilang belajar BAHASA ASING. Buat kalian yang ingin kerja di Jepang dan ngerasa ga perlu bisa bahasa Inggris, kalian ga 100% salah tapi menurut aku ga benar juga. Orang Jepang tuh rata-rata ga bisa bahasa Inggris, dengan kata lain kalian kalau bisa bahasa Jepang dan Inggris kesempatan kalian mendapatkan pekerjaan yang lebih baik akan bertambah. Kalian bisa aja dinaikin jabatan kalian ke posisi yang lebih proper dibanding cuman sekedar eksekutor bawahan yang gajinya segitu-segitu aja. Intinya ga rugi loh bisa bahasa asing tuh. 

    Nah sekarang kalian mau tetap komplain game atau aplikasi yang kalian pakai ga ada bahasa Indonesianya ? Atau manfaatin game dan aplikasi untuk naikin skill bahasa kalian ? 

  • Others

    Ini Bukan Kata-Kata Motivasi, JANGAN Dibaca ! Kamu gak akan ter-MOTIVASI


    Hari ini, Aku gak punya Kata-kata Motivasi buat kamu. Jangan dibaca sampe selesai, nanti kamu akan kecewa.

    Kalo seandainya hari ini, kamu masih males utk bangun pagi, masih merasa ngantuk juga, silahkan tarik lagi selimutnya… Mending lanjut tiduran lagi aja… Bermimpilah yang indah, siapa tau saat kamu terbangun nanti, mimpinya sudah jadi kenyataan… Mimpimu untuk bekerja di Jepang dan punya tabungan ratusan juta, akan terwujud dengan sangat mudah, kalo kamu masih tertidur dan bermimpi…

    Gak usah ikut-ikutan dg mrk yang sampe bela-belain masuk Lembaga dan tinggal di Asrama, disana kamu akan disuruh ini itu sama sensei-nya. Capek lho, kalo pagi-pagi udah disuruh ngantri di jamban, suruh bersih-bersih di lingkungan asrama dan dipaksa olah raga keliling lapangan berkali-kali. Ngapain ?? kamu kan masih muda, masih sehat juga, gak perlu latihan lari dan olah raga juga udah sehat kok.

    Makan mah, kalo laper ya tinggal makan aja, apapun boleh kok. Gak usah Olah raga juga gpp, yang penting sehat…

    Mau belanja, ya tinggal belanja aja, apapun bisa kamu beli kok. Gak usah kerja juga gppa, yang penting kaya, asal uangnya ada, dan kamu tetap terlihat kaya…

    Kamu yg masih sekolah tapi males utk belajar juga gppa kok, manfaatkanlah masa remajanya dengan baik, pergilah main kemanapun dg bestie-mu sepuasnya… Kalo gak punya uang untuk bekal dan nongkrong di kafe, tinggal minta ke Bokap Nyokap yg akan selalu ada dan kasih yg terbaik buat kamu…

    Gak usah lah mikirin kebahagiaan orang tua, mrk sudah sangat bahagia dg memiliki anak hebat dan luar biasa seperti kamu… Masa tua mereka mah gak usah dipikirin, bukan tanggung jawab kamu juga kan…

    Gak usah capek-capek nyari kerja, kamu gak akan kuat dimarahin sama boss-mu yang toxic karena nuntut kamu untuk terus belajar hal baru, padahalkan kamu udah bosen banget belajar di bangku sekolahan dulu… Lagian, kamu kan udah jago, ngapain harus belajar lagi. Pusing tau.. Percayalah, belajar hal baru itu nggak penting sama sekali, biarkanlah anak-anak muda generasi dibawah kamu yg akan mempelajarinya… Mereka itu jauh lebih ngerti teknologi… Kamu mah, mending gak usah belajar lagi, jadi dinosaurus juga gppa kok, mrk itu terkenal sampe sekarang, sekalipun udah punah.

    Mending nikmatin hidup kamu selagi bisa, YOLO pokoknya mah, hidup ini cuman satu kali. Masa tua mah, urusan nanti, toh umurmu belum tentu juga nyampe jadi lansia kok… Kasian emang kalo lihat mrk yg skrg lagi berjuang mati-matian, dipaksa olah raga, dipaksa belajar bhs Jepang, sampe bela-belain ngutang pake dana talang untuk kerja di Jepang… Padahal, 3 tahun kerja di Jepang juga palingan cuman dapet ratusan juta doank, beli mobil juga paling masih mobil yang standar dan murah itu.. Dipake buat beli sawah juga, palingan gak bakal nyampe satu hektar…

    Mending nikmatin hidup kamu lah, Ngapain capek-capek belajar bahasa Jepang di WaGoMu, Ngapain juga ikut Akselerasi N4=15 Hari, otakmu juga udah pasti gak mampu.. Sekalipun “penghalang utk belajar itu bukanlah kecerdasan, melainkan emosi (termasuk rasa malas, dll)”, sudah pasti kamu gak akan percaya…

    Gak usah capek-capek belajar, apalagi nyari kerja sampe ke Jepang. Mentalmu gak akan kuat. Mending disini aja, nganggur juga gppa. Toh, harta orang tuamu masih ada, kebun punya orang tuanya juga luas kan, buat siapa lagi kalo bukan buat kamu. Minta jatah warisan selagi orang tuamu masih hidup ya. Kalo keburu habis hartanya dan akhirnya jatuh miskin sa’keluarga, ya gppa juga kan. Toh, kamu yg mau…

    Emang apa salahnya kalo tadinya orang kaya, kemudian jadi hidup susah dan jadi orang miskin ?  

    Tenang, Orang miskin juga banyak yg berumur panjang kok. So, Jangan mau Belajar, apalagi belajar bhs Jepang dan Bekerja Keras di Jepang, itu kan negara orang yg pernah menjajah kita. Aku khawatir kalo nanti kamu akan hidup sukses. Please, Jangan ya.

  • Belajar Bahasa Jepang

    Udah Daftar JLPT atau JFT basic A2? Yakin Bakal Lulus?

    Pendaftaran JLPT dan JFT tiba dan apakah kalian akan daftar dan mengikuti testnya di tahun ini? Seberapa besar persiapan kalian menghadapi JLPT atau JFT basic A2 tahun ini? Coba kita bercermin bareng bareng yuk.

    JLPT itu test yang diadakan 1 tahun cuman 2 kali. Tapi telepas dari berapa kalinya diadakannya, apakah kalian tau seberapa sulit daftar JLPT? Gampang kok, cuman masuk ke website JLPT Indonesia kemudian ikuti arahan di websitenya. Betul, segampang itu. Tapi apakah kalian tau seberapa banyak peminat yang ingin daftar JLPT? Ada BANYAK BANGET loh.

    Kalian harus rebutan kuota dengan mereka yang ingin ikut JLPT di tahun ini. Tinggal cepet cepetan aja donk klo gitu. Ga salah juga sih, tapi berdasarkan pengalaman saya dan ribuan orang yang ingin daftar JLPT selama ini kasusnya tuh 1 detik setelah pendaftaran dibuka langsung susah untuk akses ke website pendaftarannya. Karena saingan kalian yang ingin ikut JLPT pun mengakses website itu secara bersamaan. So, di tiap taun membuat 2x war tiket untuk bisa daftar JLPT. Kalo kamu daftar JLPT nya yg level N3, N2 atau N1 mah, nggak se-rebutan itu. Tapi, kalo kamu masih basic & daftar test-nya N5 atau N4 ya memang pasti rebutan. Kenapa ? Ya karena sebagian besar emang masih pemula & levelnya mrk adanya disitu. 

    Ga harus JLPT N4 kali kak, untuk TG/SSW kan bisa pake JFT Basic A2 juga kan.

    Betul, meskipun solusi ini terkesan maksain sebenernya. 

    Semenjak Pemerintah Jepang menyetujui dan memberlakukan VISA Tokutei Ginou/Specified Skill Worker dengan syarat bahasa Jepang minimal N4, mereka sudah sadar bahwa JLPT hanya dilakukan 2 kali setahun, dengan proses pendaftaran dan pemberitahuan hasil test yang berbulan-bulan. Sedangkan kebutuhan pekerja asing di Jepang sudah tidak terhindarkan. 

    Akhirnya dibuatlah JFT (Japan Foundation Test) basic A2. So, ini solutif sih, tapi proses pendaftaran JFT yang harus langsung dari website prometric, dan belakangan ini mulai muncul oknum "calo" yang mempermainkan proses dan biaya pendaftarannya. So, untuk kalian yang memang rela ngeluarin uang lebih demi kebagian kuota test JFT mungkin ini bukan jadi masalah. Tapi kesel ga sih? Biaya pendaftaran JFT basic A2 tuh udah lebih mahal daripada JLPT N4. Tapi keberadaan calo ini bener-bener mempersulit keadaan.

    Emang selain JLPT & JFT, ada Test Bhs Jepang yg Lain juga ?

    Sama seperti dalam bahasa Inggris yang testnya itu juga ada banyak jenisnya seperti TOEFL, TOEIC, IETLS, dll. Dalam bahasa Jepang juga ada banyak pilihan test sebetulnya. Selain JLPT dan JFT Basic A2. Ada juga Test bahasa Jepang yg namanya NAT-Test, J-Test, termasuk juga JLCT. Masing-masing test ini juga diakui secara international dan bisa digunakan untuk Apply Visa student di Imigrasi Jepang, namun untuk Visa TG/SSW kebetulan belum diakui secara official oleh pemerintah Jepangnya. Tapi, JLCT dll ini sebetulnya mereka sudah apply atau mengajukan diri supaya bisa diakui dan bisa digunakan juga utk Apply Visa TG/SSW. Kita sama-sama doain aja dulu guys, semoga segera disetujui ya, supaya ada opsi test lain dan gak perlu ribet dengan "Calo" lagi. 

    Kalo yg mau magang di Jepang doank mah sebetulanya masih NOL dan Buta Huruf juga bisa kok. Sayangnya, program magang ini bakalan dihapus & berubah menjadi Ikusei Shuro yang konon katanya harus memiliki kemampuan bahasa jepang minimal JLPT N5 atau setara. Test mana aja yg diakui utk VISA ini nantinya, mari kita tunggu update info selanjutnya.

    So, sudahkah kalian ngeluarin uang dan ikutan war tiket untuk daftar JLPT ataupun JFT ?

    Kalo udah, apa kah kalian udah siap buat ikut test JLPT atau JFTnya?

    Seriusan loh. Kondisinya kalian udah berusaha ngeluarin uang sampe war tiket daftar test. Saya tanya sekali lagi, udah sampai mana progress belajarnya? Usaha apa aja yang udah kalian lakuin buat bisa lulus testnya? Sudah seyakin apa kalian bisa lulus testnya? Bayangin udah effort daftar tapi ujung-ujungnya kalian ga lulus. BUAT APA? Mending ga ikutan aja dari awal kan?

  • Others

    Abis 31.6 Juta, TERNYATA GAK Bisa dipake ?!

    Ada yg pernah ngalamin nggak ??

    udah Abis 31.6 juta, TERNYATA GAK Bisa DIPAKE. eh, Apanya nih ??

    Kamu yg mikir ada yg tertipu sama Oknum lembaga, nggak salah juga kok. Ada banyak yg udah abis puluhan bahkan ratus juta utk biaya hidup serta pendidikan di lembaga, tapi tak kunjung berangkat. Bahkan, sampe skrg masih belum ada kepastian. Kalo kamu atau org yg kamu kenal, merasa sedang dlm kondisi ini, titip salam ya. Sarankan dia utk “keluar” dan “kerja dulu aja”. Kecuali kalo dy emang anak org kaya yg gak kenapa-napa sekalipun uang dan waktunya habis disana.

    Ini, kebetulan cerita yg baru bgt dialami salah satu peserta Program N3 ≠ S1. Hari Sabtu, tgl 25 Mei kemarin abis beli Laptop Supercanggih dg Prosesor terbaru yg Harganya IDR 31.6 juta. Kebetulan dia perlu utk aplikasi pemetaan semacam “Arcgis”. Namun TERNYATA, laptopnya tidak kompatibel dg aplikasi tsb. Iya, Laptopnya ini kebetulan Merk Apple Macbook Pro 14” dg Prosesor M3, RAM 8GB dg SSD 1TB. Wuidih, pantesan harganya segitu. Ini mah, spec sultan bgt. Aku sempet coba bantu googling gmna caranya install “Arcgis” di Mac, namun sepertinya belum berhasil.

    Akhirnya, dy mutusin buat dijual lagi aja. JUAL RUGI gppa katanya. Kalo mau Nego dan Tanya-tanya soal laptonya, silahkan langsung kontak orang yg pegang Mac-nya aja ya. Sepertinya ybs udah mulai stress karena kebutuhannya ternyata tidak terpenuhi walaupun udah bayar semahal itu.

    Untung aja, ini cerita ttg salah beli laptop. Sekalipun Jual Rugi, ada kemungkinan sebagian uangnya bisa balik lagi ketika laptopnya terjual.

    Coba bayangkan dg cerita mrk yg SALAH masuk Lembaga. Gara-gara nafsu pengen bgt kerja di Jepang, maksa langsung masuk lembaga yg ternyata bukan SO, sementara dia sendiri masih NOL besar bhs Jepangnya. Kamu, udah tau cerita selanjutnya kan ? Iya, karena lembaga nya bukan SO dan dia masih NOL besar. Dia harus nunggu lemparan “Job Order” dari Lembaga SO dan ikut seleksi di Lembaganya.

    Suatu saat, lembaganya dapet info bahwa ada SO yg punya “Job Order” sebanyak 20 Orang utk ditempatkan di Jepang. Otomatis lembaga tempatmu belajar, langsung nawarin siswa yg sedang belajar di lembaganya (termasuk kamu) utk test seleksi di SO tsb donk. Anggaplah ada 100 Siswa di lembaga tempat kamu belajar, ikut seleksinya. 

    Kamu tau, berapa org yg diterima oleh SO tsb ??
     Iya, cuman 2 Orang. 
     Lho kok bisa ?? Katanya ada Job Ordernya utk 20 orang ?? 

    Betul, tapi SO-nya kan gak cuman kerja sama dg lembaga tempatmu belajar. Mrk hanya mengambil 2 Orang terbaik yg mrk temukan di Lembaga tempatmu. Sisanya, akan ambil 2 yg terbaik dari lembaga rekanannya yg lain. 

    Pertanyaannya, Kamu masuk jadi 2 Orang yg diterima ?
     atau. tersisa jadi 98 Orang yg tidak terpilih ?

    Iya, kemungkinan besar kamu masuk golongan tersisa dan jadi salah satu dari 98 orang yg harus balik ke lembaga dan lanjutin proses belajar sambil tinggal di Asrama. Sampai kapan ? 

    Ouwh, tentu sampai dg kamu terpilih oleh SO. Masalahnya, kamu tidak tau seberapa sering SO yg punya “Job Order” itu akan datang utk interview kamu lagi. Bagus kalo minggu depan ada test lagi. Kadang, belum tentu ada test setiap bulannya lho. 

    So, perlu waktu dan biaya berapa banyak utk dihabiskan sambil nunggu job order di lembaga tersebut ?

    Ceritanya, akan jauh berbeda kalo dari awal kamu dengerin pesan aku.
      “JANGAN Masuk Lembaga manapun, Kalo kamu belum punya N4”

    Iya, Kalo kamu udah punya N4, kamu bisa langsung masuk Lembaga yg SO lho. Sekalipun kamu terlanjur masuk Lembaga yg bukan SO, kalo N4 mu udah lulus, dari 100 Orang yg ikut seleksi, kamu punya peluang besar utk jadi salah satu dari 2 Orang yg diterima saat seleksi karena udah N4 kan.

    Iya, N4 doank mah Belajar 15 Hari di Akselerasi N4=15 Hari juga cukup. Ini, program Gila yg aku create dan jadi satu-satunya di Dunia. Emang bukan buat kamu kok. Gak usah Ge’Er !! Udah 42 Batch juga yg ikutan itu sebagian besar adalah mrk yg super sibuk, seperti Pengusaha yg selama ini berpartner dg Jepang & mulai merasa perlu mengerti bhs Jepang dan mengurangi ketergantungannya thd Penerjemah, ada juga Org yg mau Lanjut S2 dan S3 di Jepang. Sebagian besar Pemagang di Jepang juga banyak yg ikut, bahkan sebagian besar dari mrk “menyesal” karena tidak belajar di N4=15 Hari dari dulu. Sebagian lagi, adalah orang-orang yg masih NOL dan terselamatkan oleh pesan yg aku sampaikan dari awal.

    Tuh, bukan ngomongin kamu kan ?
     Gak usah Ge’er !!! Emang Akselerasi N4=15 Hari mah, bukan buat kamu. Apalagi kamu yg masih bilang “takut Otaknya gak nyampe” lah, masih “sibuk nyari alesan” ini dan itu.. 

    Wis lah, kamu mah belajar disana aja ya.
    Tapi, tolong JANGAN NYESEL kalo nanti kamu stress gara-gara harus ngerjain PR sampe jam 2 Pagi dan Pusing karena diajarin dari pagi sampe sore pun, GAK ADA yg Masuk ke Otakmu.

    BONUS,
    Ini Photo MBP M3 14” 8GB - SSD 1 TB yg tadi mau di JUAL RUGI

    Maaf ini udah SOLD OUT yaa~


  • Belajar Bahasa Jepang

    Kendala Saat Belajar Bahasa Jepang & Cara Mengatasinya

    Bagi banyak orang, bahasa Jepang dengan sistem tulisannya yang unik dan budayanya yang kaya menjadi daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Namun, di balik ketertarikan tersebut, tak jarang pula muncul kendala yang dihadapi para pembelajar bahasa Jepang.

    Artikel ini akan membahas beberapa kendala umum yang sering dihadapi dan tips untuk mengatasinya, agar kamu bisa terus bersemangat dalam perjalanan belajar bahasa Jepangmu.

    Sistem Tulisan yang Kompleks 

    Bahasa Jepang menggunakan tiga sistem tulisan unik yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Kalau romaji mah intinya alfabet lah jadi buat kita mah aman pasti ya. Tapi bagi pemula, mempelajari ketiga jenis huruf tadi bisa menjadi hal yang menantang. Inget! MENANTANG ya, kalau kalian bilang susah sih engga juga. Bisa jadi cara belajar kaliannya aja yang salah jadi belajarnya ga efektif.

    Tips :

    Mulai dengan mempelajari hiragana dan katakana terlebih dahulu. Ga bisa dipungkiri kedua jenis huruf ini merupakan dasar untuk membaca dan menulis bahasa Jepang. Sebelum mulai masuk belajar kanji pastikan 2 jenis huruf ini udah dikuasai yaa. Kalian bisa pelajari dengan tools2 yaa, seperti aplikasi belajar, quiz, ataupun kana card yang bisa membantu menghafal hiragana dan katakana.

    Gunakan berbagai media belajar yang menarik, seperti buku teks, aplikasi belajar bahasa, atau video online, untuk membuat proses belajar lebih menyenangkan. Kalau hanya dari buku saja bisa jadi kalian akan merasakan bosan, dan mengurangi motivasi ingin bisa bahasa Jepang nih, so manfaatin tools atau media yang bisa di manfaatin yaa.

    Latihlah baca tulis text Jepang secara konsisten. Semakin sering kamu berlatih, semakin cepat kamu akan menguasainya. Tapi kalau ga punya waktu luang banyak pun kalian cukup konsistenkan tiap hari berapa menit gitu latihan baca tulis text Jepang gitu.

    Gunakan mnemonik atau cara menghafal yang kreatif untuk membantu kamu mengingat karakter kanji. Seperti siapkan fakta atau kata kunci dari kanji yang harus diingat, kaitkan kanji tersebut antara satu dengan yang lain, membuat visualisasi (khayalan) di dalam pikiran, sebutkan/baca/tulis ulang kata-kata tersebut. Ada tools yang bisa bantu juga nih seperti kanji card N5 ataupun kanji card N4.

    Jangan terburu-buru. Mempelajari sistem tulisan Jepang membutuhkan waktu dan kesabaran. Ga perlu banyak2, tapi tiap hari coba dikonsistenkan untuk latihan, sehingga kita bisa pastiin tiap harinya ada progress untuk terus berkembang.

    Hafalkan kanji per kosakata. Aturan cara baca kanji itu berbasis kosakatanya guys bukan cara baca onyomi dan kunyomi. So, kita cape-cape ngafalin onyomi dan kunyomi pun kita ga akan tau si kanji yg dimaksud itu dibaca pake cara baca yang mana sampe kita tau kosakatanya. Terlebih lagi, orang Jepang sendiripun ga pada belajar onyomi kunyomi kok, jadi buat apa kita cape-cape ngabisin memori kita buat ngafalin?

    Tata Bahasa yang Berbeda

    Tata bahasa bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia, seperti dalam bahasa Indonesia kan pola kalimatnya S P O K, tapi dalam bahasa Jepang kan S K O P. Selain itu ada juga sistem yang disebut partikel kalimat. So, mungkin ga sedikit dari kalian yang berfikir bahwa pola kalimat dalam bahasa Jepang itu sulit, tapi Salah! Kalau kita bandingin sebenernya bahasa Indonesia sendiri juga pusing2 aja loh, cuman mungkin kita ga pernah merhatiin aja jadi ga sadar.

    Tips :

    Pelajari tata bahasa secara bertahap. Jangan mencoba untuk mempelajari semuanya sekaligus. Ingat setiap pembelajaran itu ada stepnya. Saran aku coba pelajari dulu dari perbedaan tata bahasa Indonesia dan Jepang, baru mulai pelajari partikel kalimat dan kemudian ke perubahan kata kerja, dst.

    Gunakan buku teks atau sumber belajar lain yang menjelaskan tata bahasa dengan jelas. Ini jelas banget yaa, kita butuh sumber belajar baik dari buku ataupun media lainnya. Sebenernya udah lumayan banyak ya buku yang bisa jadi patokan belajar bahasa Jepang. Mungkin dari aku sih paling nyaranin si buku sejuta umat yaitu Minna no Nihongo Shokyu 1 buat N5 dan Shokyu 2nya buat N4. Tapi disambil pake sumber atau media yang lainnya juga sih oke banget kalau menurut aku.

    Lakukan latihan soal dan Try Out untuk menguji pemahamanmu tentang tata bahasa. Kalau kalian cari di toko buku seperti gramedia, dll juga kalian pasti nemu buku kumpulan soal, atau buku latihan bahasa Jepang. Ataupun kalian mau coba-coba ikutan try out buat menguji pemahamanmu juga bisa banget, kalau kalian cari di AppStore atau PlayStore pasti udah banyak tuh tools yang bisa kita manfaatin, jadi ga harus dari buku yaa.

    Berbicaralah menggunakan bahasa Jepang untuk mempraktikkan tata bahasa yang telah kamu pelajari.

    Kosakata yang Luas

    Bahasa Jepang memiliki kosakata yang sangat luas, dengan banyak kata yang pengucapan yang sama tetapi makna berbeda ataupun kebalikannya, sehingga kosakatanya terbilang luas banget nih. Meskipun kalau di bandingkan di Indonesia sih ga beda jauh meskipun di Indonesia mungkin lebih banyak yang ga dipake di keseharian ya, tapi di Jepang meskipun banyak tapi banyak banget yang sampe sekarang masih sering dipake di keseharian mereka guys.

    Tips :

    Buatlah daftar kosakata dan buat kamus personal. Iya, buatlah bukti atau jejak belajar kalian sehingga kalau lupa kalian bisa check kamus personal kalian. Selain itu kamus personal (buatan sendiri) itu bisa di edit/dibuat kira-kira enaknya gimana gitu ya sama kita sendiri.

    Gunakan flashcard atau aplikasi belajar bahasa untuk membantu kamu menghafal kosakata. Ini ga beda jauh sama point yang tata bahasa ya. Intinya ga perlu terlalu fokus sama buku, tapi kita bisa manfaatin tools yang ada di sekitar kita.

    Bacalah buku dan artikel, ataupun nonton anime, drama, dan dengerin lagu berbahasa Jepang. Banyak-banyak untuk mempelajari kosakata baru dari media-media yang bahkan bukan untuk belajar. Selain untuk menghilangkan stress juga, tapi bisa juga kalian selipin nambah-nambah kosakata yang kalian baca, ataupun denger dari media-media tadi tuh. Jadi belajarnya bisa lebih asik

    Kurangnya Motivasi

    Mempelajari bahasa baru membutuhkan dedikasi dan waktu. Terkadang, rasa bosan dan ingin menyerah bisa muncul. Apalagi kalau kalian belajarnya sambil kerja, kuliah, dll. Kan pikiran kalian sering terpisah tuh, so kalau motivasi kalian kurang pasti gampang banget kalian menanti-nantikan belajar yang akhirnya berujung pada berhenti belajar.

    Tips :

    Tetapkan tujuan yang jelas dan realistis dalam belajar bahasa Jepang.

    Carilah partner belajar atau ikuti komunitas belajar bahasa Jepang untuk mendapatkan motivasi dan dukungan.

    Hadiahi diri kamu sendiri atas setiap pencapaian yang kamu raih.

    Ingatlah kembali alasan mengapa kamu ingin belajar bahasa Jepang dan fokuslah pada tujuanmu.

    Kesempatan Berlatih yang Terbatas

    Tidak mudah untuk menemukan kesempatan untuk berlatih bahasa Jepang, terutama bagi mereka yang tinggal di lingkungan yang tidak dikelilingi oleh native bahasa Jepang. Untuk kalian yang udah di Jepang mungkin ga akan susah-susah amat ya. Tapi untuk yang di luar Jepang, dan kebetulan ga ada temen, atau lingkungan belajar kan sangat terbatas tuh kesempatan belajarnya.

    Tips :

    Ikuti kelas bahasa Jepang atau kursus online. Biar bisa masuk ke circle belajar bahasa Jepang dulu nih. Selain belajar, dapet juga temen-temen yang setujuan sama kamu.

    Gunakan aplikasi percakapan bahasa untuk berlatih berbicara dengan native bahasa Jepang. Sekarang udah banyak ya aplikasi untuk percakapan bahasa. Kalian bisa manfaatin juga tuh aplikasi percakapan yang ada bahasa Jepang atau nativenya sekalian.

    Tonton film dan drama Jepang tanpa subtitle untuk melatih pendengaranmu. Sebagai step awal, kalau belum punya kesempatan ngobrol sama native minimal bisa nangkep dulu apa yang dikatain sama nativenya. So, pas ngobrol minimal ngerti dulu yang dikatain mereka baru deh latihan ngobrol.

    Kesimpulan 

    Belajar bahasa Jepang memang menantang, tetapi dengan konsisten, dan strategi yang tepat, kamu pasti bisa mencapai tujuanmu. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain dan fokuslah pada kemajuanmu sendiri. Teruslah berlatih dan nikmati proses belajarmu yaa!

J-Class, pernah diliput di :