Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

  • Kerja di Jepang

    Bagaimana interview/mensetsu ke perusahaan Jepang ?


    Kalau sebelumnya kita udah bahas bagaimana format CV bahasa Jepang, kali ini kita bahas wawancara seputar interview kerja di Jepang nih temen temen. Cocok lah buat kalian yang sekarang lagi belajar bahasa Jepang buat persiapan nanti kalian kerja di Jepang ya. Ngomong-ngomong materi kali ini berdasarkan pengalaman warga J-class yaa. So bisa jadi ga akan 100% sama banget, tapi setidaknya ini bisa ngasih gambaran lah ke kalian yang sedang persiapan interview atau mensetsu ke perusahaan Jepang.

    Yuk gak pakai lama kita bahas interview ke perusahaan Jepang menurut para mantan pegawai Jepang kita.

    Kerja ke Jepang itu butuh apa aja sih kak?

    Nah pertanyaan yang umum banget tapi banyak yang nanyain. Untuk kerja ke Jepang itu butuh apa aja nih ?

     Pertama-tama, skill bahasa Jepang yang cukup. Kalau kalian targetnya untuk bisa kerja SSW jelas kalian butuh minimal N4 atau JFT basic A-2, tapi kalau target kalian itu kerja pakai visa kerja udah beda cerita tuh.  Untuk visa kerja saya sarankan kerjar N2 yaa, supaya kalian punya kekuatan saat interview nanti. Bukannya N3 itu kurang, tapi ketika interview kalian nanti kalah sama mereka yang udah N2.

    Kedua, hal yang dibutuhkan itu skill di bidang pekerjaan yg mau di ambil, beserta soft skill yang akan memperkuat posisi kalian ketika interview. Ya, kalau yang 1 ini ga beda jauh sama di Indonesia. Tapi FYI soft skill itu penting banget loh buat jual diri kalian ke perusahaan Jepang.

     Ketiga, dokumen-dokumen sertifikat skill seperti sertifikat JLPT, pendidikan terakhir dan sertifikat skill bidangnya. Ya dokumen-dokumen pendidikan dan skill itu dibutuhkan juga untuk memperkuat interview dan juga akan kalian pakai untuk pengurusan dokumen nantinya yaa.

    Keempat, jelas kalian akan butuh budget untuk pesawat dan hidup di bulan pertama di Jepang. Bisa jadi ga semua kasus kalian butuh ini, karena ada juga yang biaya transportasi ke Jepangnya dibayarkan. Tapi jangan berharap lebih dulu ya. Jadi persiapkan aja dulu segalanya, supaya ketika udah waktunya berangkat, kalian udah bisa berangkat.

    Saat mensetsu dulu ditanya apa aja kak?

    Kalau kerja pakai visa SSW / tokutei ginou atau sekolah ke nihongo gakkou (sekolah bahasa Jepang), biasanya ditanyain hal-hal kecil seperti berikut lho :

     1. Nihon no koto nani ga suki desu ka.
    ()(ほん)のこと(なに)()きですか。
      Apa yang disukai tentang Jepang ?

     2. Doushite nihongo o benkyou suru koto ni narimashita ka.
     どうして()(のん)()(べん)(きょう)することになりましたか。
      Kenapa mulai belajar bhs Jepang ?
      
     3. Shumi wa nan desu ka.
    (しゅ)()はなんですか。
      Hobinya apa ?

     4. Anata no yume wa nan desu ka.
     あなたの(ゆめ)はなんですか。
     Impian kamu apa ?

    Lah ? pertanyaan-pertanyaan simple gitu aja ?
     Iya, tujuannya biasanya cuman ingin cari tau, orang ini nyambung ga kalau diajak ngobrol. Karena balik lagi, kita itu orang luar Jepang yang belum tentu nyambung kalau diajak ngobrol pake bahasa Jepang. So, skill bahasa Jepang itu penting ya.

     Nah kalau kerja pakai visa kerja gimana ? apakah sama aja ?
     Bisa jadi ga beda jauh, cuman coba expect bakal ditanyakan hal-hal yang lebih rumit, saya kasih contoh seperti berikut :

    Anata wa doubutsu nara, donna doubutsu desu ka. 
     あなたは(どう)(ぶつ)なら、どんな(どう)(ぶつ)ですか。
     Kalau kamu binatang, kamu itu binatang apa ?

     Ini pertanyaan sebenarnya nanyain kamu menggambarkan diri sendiri seperti apa ?, dan biasanya kalau kita cuman sebutin nama binatangnya aja bisa jadi dinilai kurang, jadi kita jabarkan dengan kenapa kamu berfikir seperti itu, contoh :

     Saya jawab "(あり)" (ari) yaitu "semut", kemudian saya tambahkan penjelasan :
      
    Watashi wa shuudan ni iru no ga suki de, chiimu ni kyouchou o okonau koto de shigoto no kouritsu o takameru koto ga dekiru to omotte orimasu.
    (わたし)(しゅう)(だん)にいるのがとても()きで、 チームに(きょう)調(ちょう)(おこな)うことで、()(ごと)(こう)(りつ)(たか)めることができると(おも)っております。
    Karena saya orangnya sangat senang berkelompok dan saya percaya dengan menerapkan kerja sama tim dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan

     Inget ya ! ini hanya contoh, jadi bisa jadi pertanyaanya berbeda ya guys tergantung perusahaan yang mewancarainya.

    Waktu mensetsu dulu, jiko shoukai-nya gimana kak?

    Sebenarnya dalam ()()(しょう)(かい) (Jikoshoukai) atau perkenalan diri dalam interview itu ada 3 point penting :
    1. Perkenalan Nama
    Perkenalkan nama sendiri tapi ingat, "ucapkan nama dengan lantang dan jelas". Contoh untuk nyebutin nama "Manda" bisa dicoba sebutkan dengan cara dieja "Ma-n-da", supaya terdengar jelas sama interviewernya. 

    2. Sebutkan pekerjaan sekarang/sebelumnya
    Ya, ini ngasih info tambahan sekarang atau sebelumnya bekerja sebagai apa supaya ngasih gambaran ke interviewernya. Kalau pekerjaan pertama sebutkan saja lulusan sekolah atau kuliah jurusan apa.

    3. Kalimat penutup (nunjukin antusiasmu)
    Kalimat penutup ini bisa juga disebut "punch line" dan ini penting banget buat ngasih kesan pertama yang bagus. Intinya kasih tau aja antusiasmu bekerja disana, tapi jangan lebay ya. 

    Jiko PR itu apa sih kak dan contohnya gimana?

    ()()PR (jiko PR) itu singkat kata iklankan diri sendiri. Disini kita diminta untuk menjual diri sendiri dengan kata-kata. Isi dari jiko PR ini biasanya terkesan menceritakan diri sendiri seperti "saya itu orangnya seperti apa", "saya pernah mencapai apa", "saya punya kelebihan seperti apa", dll yang berkesan menjual diri sendiri. Jiko PR biasa ditutup dengan menambahkan punch line seperti "karena itu, saya yakin saya akan sangat cocok bekerja di perusahaan anda". 

     Jadi Jiko PR itu cenderung menceritakan diri sendiri tapi berdasarkan apa yang dialami, tapi kalau kita ceritainnya random banget, contoh kita melamar kerja sebagai perawat, tapi kita nyeritain sesuatu yang ga ada hubungannya sama sekali dengan perawat, ini bisa dinilai kurang bagus juga. So siapin ya bakal nyeritain apa saat ditanya Jiko PR.

    Ada tips ga kak buat yang baru mau mensetsu ke perusahaan Jepang?

    Mensetsu perusahaan Jepang itu penilaiannya detil banget, salah satu point pentingnya adalah (だい)(いち)(いん)(しょう) (daiichi inshou) atau kesan pertama. Dari kalian buka pintu, masuk ruangan, tutup pintu, postur jalan, postur duduk, nada bicara, dll semuanya dinilai, dan ini semua jadi salah satu penentu kamu diterima atau tidak, jadi perhatikan hal-hal kecil seperti ini ya nanti ketika mensetsu. Bahkan kalau saya boleh cerita, ada kasus dimana orang yang udah N2 kalah sama yang baru N3 hanya karena dia saat mensetsu dia postur tubuhnya kah, atau nada bicaranya kah, atau gerak gerik tubuhnya ga bagus saat mensetsu.

     Selain itu banyak-banyak lah latihan, baik itu latihan di cemin, terus siapin kira-kira bakal ditanyain apa aja, terus bakal jawab apa. Kalau mensetsunya via online kalian harus pastiin batre laptopnya kah terus internetnya juga pastiin yaa,  siapin background meetingnya yang rapih, jangan asal-asalan yang penting orangnya keliatan gitu. Terus kuotanya cukup atau engga, karena kalau di tengah mensetsu udah keputus, yaa itu udah gak akan bener tuh mensetsunya.

    Nah ternyata begitu guys bagaimana interview berdasarkan pengalaman interview para mantan pegawai Jepang kita. Kalau dari kalian sendiri kira kira udah ada ga sih persiapan interview dengan perusahaan Jepang ? Jadi selain persiapan bahasa Jepang siapin juga ya apa aja point-point penting dari interview ke perusahaan Jepang. Selain via artikel ini ada juga versi video yaa, check di video berikut :

  • Belajar Bahasa Jepang

    7 Cara Menyebutkan 'Saya' Dalam Bahasa Jepang

    Halo guys, pernah ga sih ketika belajar bahasa Jepang kalian nemu kalimat yang nyebutin 'saya' tapi kok kosakatanya berbeda ya ? Ada kalimat yang nyebutin 'saya' pakai 'watashi', ada juga yang pakai 'boku'. Nah lho bedanya apa ya ? Nah di artikel ini aku akan coba jelasin macam-macam cara menyebutkan 'saya' dalam bahasa Jepang. Yuk kita masuk ke pembahasan.

    1. Watashi ((わたし))

    Watashi adalah cara penyebutan “saya” yang paling umum dan biasanya paling pertama dipelajari ya. Watashi sendiri adalah bentuk penyebutan “saya” yang paling dasar serta bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Watashi tidak mengacu kearah perempuan ataupun laki-laki karena watashi adalah bentuk yang paling dasar untuk penyebutan saya. Nuansanya pun sopan, sehingga watashi itu disebut-sebut sebagai cara menyebutkan saya yang paling aman.

    Contoh :

    Watashi no namae wa manda desu.
    (わたし)()(まえ)はマンダです。
     Nama saya adalah Manda.

      Watashi wa ningen desu.
    (わたし)(にん)(げん)です。
     Saya adalah manusia.

    2. Ore ((おれ))

    Ore adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh laki-laki, namun bukan berarti perempuan tidak menggunakannya. Penggunaannya sendiri bersifat tidak formal dan lebih kasual. Kalau kita artikan ke bahasa Indonesia artinya lebih dekat dengan kata “gua”, bisa kita bilang cara gaulnya nyebut “saya” dengan bahasa Jepang ya.

     Ore ini biasa digunakan oleh anak gang sekolahan ataupun anak gaul di Jepang. Tapi ingat, jangan pakai ini pada saat acara formal ya temen-temen, karena kata ini sifatnya kurang sopan dan kita akan terdengar seperti orang yang sombong.

    Contoh :

     Ore sa hontou ni hima da na.
    (おれ)(ほん)(とう)(ひま)だな
     Gua lagi bosen banget nih

      Ore no na wa manda da
    (おれ)()はマンダだ
     Nama gua manda

    3. Atashi (あたし)

    Atashi adalah bentuk lain dari watashi. Atashi ini biasanya dipakai sama perempuan dan sekarang biasa dikenal sebagai bentuk feminin dari watashi. Sama seperti watashi, atashi juga merupakan bentuk dasar dari cara penyebutan “saya” hanya saja atashi biasanya hanya digunakan oleh perempuan dan tidak banyak laki-laki yang memakai ini untuk menyebutkan diri mereka karena mereka akan dianggap aneh ketika menggunakan atashi.

    Contoh :

     Atashi wa ichigo keeki ga suki desu.
    あたしは(いちご)ケーキが()きです。
     Saya suka kue stroberi.

      Atashi wa honya de hon wo kaimashita.
    あたしは(ほん)(とう)(ほん)()いました。
     Saya membeli buku di toko buku.

    4. Boku ((ぼく))

    Boku adalah cara lain untuk menyebutkan “saya” dalam bahasa Jepang. Bentuk boku ini biasanya digunakan oleh laki-laki. Boku sendiri bisa kita gunakan kepada atasan kita ketika kita sudah akrab dengan mereka dan kita gak mau terlalu formal ketika ngobrol dengan mereka. Walau boku ini digunakan oleh laki-laki, beberapa perempuan juga ada yang memakai boku ketika mereka menyebutkan diri mereka, ketika boku digunakan oleh perempuan mereka akan dinilai sebagai tomboy.

    Contoh :

      Boku wa gakkou e ikimasu.
    (ぼく)(がっ)(こう)()きます。
     Aku berangkat ke sekolah.

      Boku no ie wa asoko ni arimasu
    (ぼく)(いえ)はあそこにあります。
     Rumah ku ada di sebelah sana

    Sebelum kita lanjut ke kata yang selanjutnya, aku ada fakta menarik nih seputar boku. Jadi pada jaman dulu kanji boku itu dibaca yatsugare (やつがれ) yang artinya pelayan, dan pada era Meiji yatsugare mulai disebut dengan boku oleh banyak murid-murid pelayan sebagai bentuk untuk menyebutkan diri sendiri. Tidak hanya itu, boku juga dapat digunakan untuk memanggil anak kecil yang tidak kita kenal, seperti misalnya anak kecil yang sedang terpisah dari orang tuanya.

    5. Watakushi (わたくし)

    Watakushi adalah bentuk formal dari watashi. Watakushi sendiri biasanya digunakan pada saat acara-acara penting seperti contohnya rapat, atau pertemuan bersama pers. Tidak hanya itu, watakushi juga biasa digunakan untuk berbicara dengan atasan kita di tempat kerja dan digunakan untuk menyampaikan pengumuman secara umum. Selain pekerja, watakushi juga biasa digunakan oleh tokoh politikus untuk menyebutkan diri mereka sendiri.

    Contoh :

     Watakushi no sei de gomeiwaku wo okakeshi, moushiwake gozaimasen deshita.
    わたくしのせいでご(めい)(わく)をおかけし、(もう)(わけ)ございませんでした。
     Saya dengan tulus meminta maaf kepada Anda atas masalah yang saya sebabkan.

     Watakushi wa shizuka na hito desu
    わたくしは(しず)かな(ひと)です。
     Saya adalah orang yang tenang.

    6. Uchi (うち)

    Kalau anak laki-laki ada boku untuk nyebutin diri mereka, perempuan ada uchi. Uchi adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh para gadis. Uchi ini memiliki level yang sama dengan boku dan terkadang hanya digunakan oleh para gadis dan ketika mereka beranjak dewasa, mereka biasanya akan menggunakan atashi.

    Contoh :

      Uchi wa kimi no koto ga suki desu
    うちは(きみ)のことが()きです。
     Aku suka dirimu.

     Uchi wa horaa eiga wo mimasu
    うちはホラー(えい)()()ます。
     Aku menonton film horror

    7. Jibun (()(ぶん))

    Nah untuk yang terakhir ini, aku ada cara yang paling cocok buat kalian para atlit atau kalian yang mau keliatan beda nih. Selain watashi, kita bisa menggunakan jibun untuk menyebutkan diri kita sendiri. Jibun sendiri biasanya dinilai sebagai cara untuk menyebutkan diri sendiri untuk orang yang ternilai sopan ataupun tenang. Jibun ini bisa digunakan secara kasual dan juga formal. Jadi untuk kalian yang ingin dinilai sebagai orang yang sopan dan lembut, kalian bisa pakai jibun untuk menyebutkan diri kalian sendiri.

    Contoh :        

     Jibun wa sakka senshu ni naritai desu.
    ()(ぶん)はサッカー(せん)(しゅ)になりたいです。
     Saya ingin menjadi atlet sepakbola.

      Jibun wa urusai hito ga dai kirai desu
    ()(ぶん)はうるさい(ひと)(だい)きらいです。
     Saya sangat tidak suka orang yang berisik


     Sebenarnya masih ada cara-cara menyebutkan 'saya' yang lainnya guys, tapi kebetulan saya bahas yang mungkin kalian sering atau masih suka digunakan sekarang. Kalian mungkin pernah juga denger (われ) (ware), わし (washi), わい (wai), あたい (atai), あてし (ateshi), dll. Kata-kata tersebut bisa diartikan dan berfungsi sebagai 'saya' tapi mungkin udah jarang digunakan atau hanya kalian dengar di daerah-daerah tertentu.

    ーーー
     Kalian bisa juga check video dibawah mengenai macam-macam cara penyebutkan saya dalam bahasa Jepang yaa, Jangan lupa like & subscribe channelku juga yaa

    Gimana guys? Kira-kira setelah belajar tentang cara lain untuk ngomong saya di bahasa Jepang ? Menyebutkan saya di Jepang memang berbeda-beda tergantung kebiasaan orang dan kondisi atau konteks penggunaannya. Sekarang kalian bakal pakai yang mana nih untuk nyebut diri kalian nantinya ? 


  • Sekolah/Kuliah di Jepang

    Beasiswa Monbukagakusho (MEXT) - Program Undergraduate

     Hi guys, pada penasaran ga sih, apakah ada beasiswa untuk kuliah di Jepang ?. Nah saya kali ini ingin bahas salah satu program yang beasiswa MEXT / Monbukagakusho. Jadi kalian yang belajar bahasa Jepang dengan niat untuk bisa kuliah S1 di Jepang coba check artikel ini yuk.

    Jadi saya coba infokan dulu, Beasiswa Monbukagakusho (MEXT) adalah beasiswa pemerintah Jepang yang ditawarkan kepada pelajar internasional untuk melanjutkan studi di universitas di Jepang. Beasiswa ini sangat dihormati dan dianggap sebagai salah satu beasiswa terbaik di dunia lho. MEXT singkatan dari Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology, atau dalam bahasa Jepang disebut sebagai 文部科学省 (Monbukagakusho). 

    Beasiswa MEXT menawarkan berbagai jenis beasiswa, termasuk beasiswa sarjana, magister, doktor, riset pasca-doktor, serta pelatihan guru dan bahasa. Kali ini aku akan bahas salah satu programnya yaitu Program Undergraduate / beasiswa sarjana guys. Program Undergraduate ini menawarkan beasiswa bagi lulusan SMA/SMK dan sederajat untuk melanjutkan pendidikan jenjang S1 di universitas negeri di Jepang.

      
    Periode beasiswanya biasanya meliputi 1 tahun sekolah persiapan + 4 tahun masa studi S1, tapi khusus yang jurusan kedokteran masa studinya menjadi 6 tahun. Sebagai gambaran, periode beasiswa pada tahun 2023 itu selama April 2023 - Maret 2028, dan kalau yang jurusan kedokteran selama April 2023 - Maret 2030

    Nah apa aja nih yang didapat dari program ini ?

    • Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya termasuk biaya sekolah persiapan.
    • Tunjangan hidup sebesar kurang lebih ¥117.000/bulan.
    • Tiket pesawat pergi pulang Indonesia - Jepang
    • Bebas biaya pengurusan visa pelajar, jadi ga perlu mikirin gimana nih ngurusin visanya.
    • Tanpa ikatan dinas, jadi kalian yang udah selesai studinya bisa langsung berkarir di Jepang atau kembali ke negaranya.

    Gimana guys ? Menarik tidak ?, udah biaya kuliah dan biaya hidup, dan tiket pesawatnya ditanggung, kita ga perlu mikirin visa dan beres program kita ga ada ikatan harus pulang dulu ke negaranya. 

    Persyaratan : 

    • Lulusan sekolah formal tingkat SMA/SMK dan sederajat.
    • Usia maksimal 24 tahun pada tanggal 1 April 2023 (Pelamar yang lahir minimal 2 April 1998).
    • Nilai pengetahuan semester 4 dan 5, minimal 84 untuk masing-masing mata pelajaran berikut :
      • Bidang studi IPA: Matematika wajib, B. Inggris wajib, dan Kimia*
      • Bidang studi IPS: Matematika wajib dan B. Inggris wajib
    • Pelamar yang memilih bidang studi kategori IPA, tidak bisa mendaftar apabila salah satu nilai pengetahuan mata pelajaran yang disebutkan kurang dari 84, meskipun memiliki sertifikat JLPT.
    • Pelamar yang memilih bidang studi kategori IPS apabila salah satu nilai mata pelajaran yang disebutkan kurang dari 84, tetap bisa mendaftar dengan melampirkan salah satu sertifikat berikut:
      • Japanese Language Proficiency Test (JLPT) minimal level N3
      • J-Test minimal level D-E (500 poin)
      • NAT-Test minimal level 3
      • EJU minimal 240 poin untuk tes Bahasa Jepang

    Prosedur Pendaftaran : 

    • Pelamar melakukan registrasi online.
      *check FAQ pendaftaran sebelum melakukan pendaftaran yaa
    • Setelah registrasi online, Anda akan menerima e-mail konfirmasi. Cetak e-mail tersebut dan simpan/ingat “Nomor Ujian” yang Anda terima.
    • Lengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan. Daftar dokumen dapat dilihat pada keterangan DOKUMEN YANG DIPERLUKAN.

    Berkas dikirim ke Bagian Informasi dan Kebudayaan (Pendidikan), Kedutaan Besar Jepang : Jl. M.H. Thamrin No. 24. Jakarta 10350

    Setelah pendaftaran nanti ada tahap seleksi ya guys. Pertama-tama akan diadakan seleksi dokumen, kemudian yang lulus akan ada ujian tulis. Pelajaran-pelajaran yang di test seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan Matematika. Khusus yang jurusan IPA akan di test juga pelajaran Kimia, Fisika, dan Biologi.

    Kemudian akan ada ujian wawancara juga guys, jadi siap-siapin mental dan pengetahuan untuk wawancara yaa. Terakhir, yang lulus sampai tahap ini akan di seleksi lagi dengan peserta-peserta dari negara lain. Dan kalau terpilih, berarti kamu fix mendapatkan beasiswa MEXT.

    Untuk informasi lebih detil mengenai program ini silahkan check link resmi berikut yaa :
    https://www.id.emb-japan.go.jp/sch_gakubu2023.html

    Gimana guys.. menarik ga program undergraduate dari beasiswa MEXT ini ?

    Bisa dibilang banyak banget orang yang tertarik dan belajar bahasa Jepang mati-matian untuk bisa mendapatkan beasiswa MEXT guys, jadi bagi kalian yang tertarik persiapkan akan bersaing ketat dengan yang lainnya ya. Yuk tetap semangat belajarnya..

    頑張りましょう!!


  • Belajar Bahasa Jepang

    JANGAN Belajar Bhs Jepang kalo cuman biar bisa KERJA di Jepang atau Dapetin SERTIFIKAT-nya !!

    Kenapa ?!

    Kamu Tersinggung dg Judulnya ?!

    Bagus deh.

    Iya, Kalo kamu belajar bhs Jepangnya cuman biar bisa kerja di Jepang atau dapetin sertifikat aja, ngapain sih harus buang duit, waktu, tenaga yang buanyak untuk belajar bhs Jepang. Belum lagi bonus stress gara-gara dimarahin dan di push sama gurunya dengan alasan "membentuk mental".

    Heran deh,

    Kenapa sih untuk Belajar Bhs Jepang aja harus pake dibentak, dipaksa nggak tidur karena harus ngerjain PR yang berlipat ganda, padahal cuman kesalahan kecil karena ada yang belum hafal dikit, dll.

    Baiklah, Kerja di Jepang memang keras dan gak cocok untuk "anak mami" yang cengeng. So, sepertinya memang perlu didikan yang keras. Paling tidak, itu menurut beberapa instruktur di lembaga sana.

    Nah, masalahnya.

    Kamu sendiri belajar bhs Jepangnya itu buat apa ?

    -

    Kalo kamu belajar bhs Jepang cuman buat kerja di Jepang. Udah banyak bgt org yang sekarang BERHENTI Belajarnya lho. Iya, Senpai kamu yg skrg udah berhasil dapetin kerjaan dan sekarang tinggal di Jepang. Sekarang itu, beberapa diantara mereka, udah pada berhenti belajar.

    Yeay !!!

    Akhirnya GOAL untuk kerja di Jepang, tercapai. Akhirnya bisa tidur nyenyak karena gak harus ngerjain PR sampe larut malam lagi. Akhirnya gak ada yg marah dan bentak-bentak lagi. Begitu kan Pai ?

    (FYI : Pai itu, sapaan akrab utk senpai yg udah sibuk macul di Jepang jadi pemburu Yen).

    -

    Sementara itu,

    Mereka yang Belajar Bhs Jepang dengan GOAL utk dapetin Sertifikat JLPT N4 / JFT A2, dll supaya bisa apply visa kerja Tokutei Ginou (TG) / Specified Skilled Worker (SSW) di Jepang.

    Sekarang, mereka juga udah berhenti belajar karena sertifikatnya udah berhasil didapat. Dan, kini saatnya mereka untuk menyibukkan diri mencari perantara yg bisa kenalin ke Perusahaan, TSK ataupun Lembaga yg memiliki Job Order, dsb.

    Kayaknya sih mereka lupa.

    Punya N4/JFT plus SSW itu hanya syarat untuk Apply Visa TG aja. Belum tentu ada Perusahaan yang mau nerima dia kalo attitude-nya nggak bagus.

    Dan, Salah satu Attitude terbaik yang dicari oleh semua Perusahaan di Dunia adalah Attitude-nya Pembelajar, alias orang yang punya mindset Lifelong Learning.

    Lho, emangnya Kenapa ?

    Karena ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan termasuk ilmu bahasa itu akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Suatu saat, kalo kamu udah mulai gak nyambung dengan becandaan anak-anak ABG di komplek tempatmu tinggal, kamu akan tau rasanya gimana menjadi dinosaurus. haha

    Ketika kamu berhenti belajar, itu artinya hidupmu sudah selesai. Dan kalo misal hidupmu udah selesai, untuk apa juga masih hidup. (Oppps, nyesek bgt kan)

    -

    Ini, sebetulnya sama aja dengan case-nya orang yang kuliah supaya bisa dapet kerjaan, atau supaya dapetin gelarnya. Mereka yang niatin kuliahnya supaya dapet kerjaan, beberapa diantara mereka itu akan berhenti kuliah alias DO, ketika mereka berhasil dapetin kerjaan sblm lulus. Apalagi kalo lulusnya masih 2-3 tahun lagi.

    Buat kamu yang baru aja lulus, baru aja wisuda dan dapetin gelarnya. "Wellcome to the Jungle bro!" Gelar dan Sertifikatmu belum tentu berguna di Pekerjaan kamu. Satu-satunya hal yang bisa bikin kamu bersaing di dunia kerja, dunia profesional, termasuk dunia bisnis, adalah kehausan kamu terhadap ilmu-ilmu baru.

    Dibelakangmu itu, udah ada banyak anak fresh graduate yang usianya jauh lebih muda, tenaganya lebih kuat, berpikirnya lebih kritis, dan karyanya jauh lebih kreatif dari kamu.

    Please ya,

    Teruslah belajar sekalipun GOAL jangka pendekmu untuk dapetin pekerjaan dan dapetin sertifikat itu, udah tercapai.

    So, Apa GOAL kamu selanjutnya ?

    Kejarlah N2 , N1 kalo misal kamu mau mulai berkarir sbg Penerjemah Bhs Jepang, Mulailah Belajar Coding, Design, Finance, dll, Mulailah Belajar Memanfaatkan AI (Artificial Interligence) supaya kamu tidak menjadi dinosaurus selanjutnya.

    Stay Relevan.

    (Izin Ngutip Kalimat Closing Pa Prof. Rhenald Kasali)

    WaGoMu #JapaneseClass


  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar mengungkapkan 'sedikit' dalam bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang, pernah ga sih ketemu kosakata-kosakata yang secara arti itu sama tapi kita suka bingung membedakannya. Nah kali ini saya akan coba bahas kata-kata yang artinya "sedikit", seperti dibawah berikut :

    ちょっと : Chotto

    (すこ)し : Sukoshi

    (すく)ない Sukunai

    Nah lho.. ada 3 tuh

    Sebelum aku kasih tau perbedaan-perbedaannya saya akan kasih disclaimer, bahwa bahasa Jepangnya "sedikit" itu ga hanya ada 3 loh. Nah saya akan coba bahas yaa 

    ちょっと (chotto)

    ‘Sedikit’ yang pertama yaitu ‘chotto’. Bisa dibilang chotto itu merupakan kosakata ‘sedikit’ yang biasanya pertama kali dipelajari oleh para pelajar bahasa Jepang. Kata 'chotto' memiliki beragam arti, seperti 'sedikit' yang berarti ringan atau 'cukup'. Nah ‘chotto’ itu termasuk kedalam jenis kata intensitas, dimana penggunaannya dalam kalimat untuk memperkuat predikat pada kalimatnya guys. 

    Contoh :

    (まち)(あい)(しつ)でちょっと()ってください。
     Machiaishitsu de chotto matte kudasai.
     Tolong tunggu sebentar di ruang tunggu.

    よくファストフードを()べているから、(さい)(きん)ちょっと(ふと)っています。
     Yoku fasutofuudo o tabeteiru kara, saikin chotto futorimasu.
     Karena sering makan fast food, jadi sedikit gemukan.

    この(かばん)のデザインはいいですが、ちょっと(たか)いです。
     Kono kaban no dezain ha ii desu ga, chotto takai desu.
     Desain tas ini bagus, tapi sedikit mahal.


    Bonus nih
      'Chotto' itu kata yang sangat berguna karena dapat juga digunakan sebagai kata sapaan/panggilan. Seperti saat kita kesenggol sama temen, kita bisa pakai kata ‘chotto’ untuk sapaan/panggilan ke temen, seperti contoh berikut : 

    ちょっと、(いた)いですよ。
     Chotto, itai desu yo.
     Hey, sakit tau. 

    (すこ)し (sukoshi) 

    ‘Sedikit’ yang kedua yaitu ‘sukoshi’. ‘Sukoshi’ merupakan kata intensitas sama seperti ‘chotto’. Namun dibandingkan dengan ‘chotto’, ‘sukoshi’ lebih terkesan formal. Sehingga dalam kondisi-kondisi resmi akan lebih sering menggunakan ‘sukoshi’ dari pada ‘chotto’. 

    Contoh : 

    (らい)(しゅう)宿(しゅく)(だい)(りょう)(すこし)(おお)いです。
     Raishuu no shukudai no ryou ga sukoshi ooi desu.
     Jumlah PR minggu depan agak banyak.

    ()()(うん)(どう)したので、(すこ)(つか)れました。
     Kesa undou shita node, sukoshi tsukaremashita.
     Karena tadi pagi berolahraga, jadi sedikit cape.

    ()(かん)(すこ)しいただけますか。
     Ojikan o sukoshi itadakemasen ka.
     Bolehkah minta waktunya sebentar ?

    (すく)ない (sukunai) 

    Yang ketiga ada ‘sukunai’. Meskipun secara arti sama-sama ‘sedikit’, tapi berbeda dengan ‘chotto’ dan ‘sukoshi’, ‘sukunai’ merupakan kata sifat i. Jadi memiliki perubahan bentuk sama dengan kata sifat i yang lainnya yaa.

    Contoh : 

    (すく)ない(きゅう)(りょう)ですが、()きな()(ごと)です。
     Sukunai kyuuryou desu ga, sukina shigoto desu.
     Gajinya sedikit, tapi pekerjaan yang saya sukai.

    今日(きょう)はお(きゃく)(さま)(すく)ないですね。
     Kyou wa okyakusama ga sukunai desu ne.
     Hari ini pelanggannya sedikit ya.

    (しょう)(ひん)(しゅ)(るい)(すく)なくて、(みせ)のデザインが(へん)でしたね。
     Shouhin no shurui ga sukunakute, mise no dezain ga hen deshita ne.
     Jenis produknya sedikit, dan desain tokonya aneh ya.


    Nah itu 3 kata ‘sedikit’ yang paling umum diketahui guys, tapi selain 3 itu juga sebenarnya masih ada banyak. Saya akan coba kasih contoh-contoh lainnya ya, seperti : 

    少々(しょうしょう) (shoushou) yang merupakan bentuk lebih sopan dari ‘sukoshi’

    (わず)か (wazuka) yang merupakan kata sifat na, dan terkesan lebih sedikit dari pada ‘sukoshi’. 

    Ada juga ‘seperti’ yang lainnya seperti やや (yaya), ちいと (chiito), ちょっくら (chokkura), dll


    Gimana guys menurut kalian gimana dengan materi kali ini ? Belajar bahasa Jepang itu menarik kan ? Hanya dari 1 kosakata yaitu ‘sedikit’ ternyata dalam bahasa Jepang itu ada banyak. Tapi ga perlu khawatir, nikmati saja proses belajar bahasa Jepangnya ya. Nah sampai ketemu di materi berikutnya ya.

    (がん)()りましょう!!




  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Perbedaan Nikui, Zurai, dan Gatai Dalam Bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang kamu pernah ngerasa gak sih, terkadang mengartikan bahasa Jepang itu sulit gitu rasanya ? Kali ini aku akan bahas gimana caranya untuk menyatakan perasaan kesulitanmu itu dalam bahasa Jepang.

    Ada 3 cara untuk menyatakan rasa sulit kamu dalam bahasa Jepang. Apa aja tuh kira-kira? Jadi kita bisa menggunakan 〜にくい (Nikui), 〜がたい (Gatai), dan 〜ずらい (Zurai). Ternyata ada sampai 3 kaya gini guys. 

    Dalam artikel ini, aku akan jelasin tentang ketiga cara menyatakan rasa sulit ini, kira-kira apa bedanya ya? Dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk biar gak pakai lama, langsung aja simak penjelasanku!”

    1. 〜にくい (Nikui)

    Ungkapan sulit pertama adalah 〜にくい (Nikui) yang merupakan bagian dari kata sifat I. Menunjukkan sifat atau kondisi "sulit untuk dilakukan atau di-kata kerjakan"(tergantung kata kerjanya) secara fisik. Jadi tidak melibatkan perasaan subjektif seseorang.

    Seperti misalnya :

    (ひら)きにくい (Hiraki nikui)
     Sulit dibuka bisa jadi karena kotaknya keras jadi sulit dibuka,

    使(つか)いにくい (Tsukai nikui)
     Sulit digunakan apa karena genggamannya ga nyaman kah, jadi sulit digunakan

    Struktur kalimat :

     KB + KK (bentuk I) + にくいです

    Contoh :

     Kono sumaho wa koware nikui desu.
      このスマホは()われにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Kare no hanashi kata wa wakari nikui desu.
    (かれ)(はな)(かた)はわかりにくいです。
      Cara berbicara dia sulit untuk dimengerti.

    Kono hako wa hiraki nikukatta desu..
      この(はこ)(ひら)きにくかったです。
      Kotak ini sulit dibuka.


    Karena 〜にくい (nikui) ini merupakan kata sifat I, sehingga dapat digunakan sebagaimana kata sifat I menjelaskan sifat suatu benda.

     Menggunakan pola :

     KK (bentuk I) + にくい + KB

    Contoh :

    Kono sumaho wa koware nikui desu.
     このスマホは(こわ)れにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Menjadi ↓

    Koware nikui sumaho desu.
    (こわ)れにくいスマホです。
      Ponsel yang sulit rusak.

    2. 〜ずらい (Zurai)

    Berbeda dengan 〜にくい (Nikui) yang lebih menunjukkan "sulit" secara pengerjaannya. 〜ずらい (Zurai) melibatkan perasaan sulit pelaku yang tidak ingin karena enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal yang dikerjakan akan tetap bisa dikerjakan asalkan pembicara berusaha.

    Struktur kalimat :

     KK (Bentuk I) + ずらい (zurai)

    Contoh :

     Hanashi zurai
    (はな)しづらい
     Sulit untuk dikatakan

     *bisa jadi ga enak ngomongnya, karena takut sakit hati lawan bicaranya

    Contoh kalimat :

    Ojii chan kara no onegai nano de, kotowari zurai desu.
      おじいちゃんからのお(ねが)いなので、(ことわ)りづらいです。
      Karena ini permintaan dari kakek, sulit untuk ditolak.

     *bisa jadi ga mau nyakitin perasaan kake, jadi sulit buat nolak

    Yuube no mensetsu de wa kotae zurai shitsumon bakari deshita.
    (ゆう)べの(めん)(せつ)では(こた)えづらい(しつ)(もん)ばかりでした。
      Wawancara semalam penuh dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

    3. 〜がたい (Gatai)

    〜がたい (Gatai) menekankan bahwa pembicara tidak bisa melakukan hal itu atau mustahil untuk dikerjakan. Biasanya digunakan saat kondisi pembicara mau berusaha seperti apapun, ia tidak ingin atau tidak dapat melakukan atau tidak dapat menerima kondisi tersebut.

    Hanya dapat digunakan untuk menyampaikan subjektif pembicara sulit dan tidak digunakan untuk mengatakan subjektif orang lain. Biasanya kalimat2 yang menggunakan Gatai ini lebih mengarah menjadi sebuah pernyataan perasaan pembicara. Seperti contohnya, percaya, memaafkan, membayangkan, menyatakan, mengaku, mendekati, mengerti, dan lainnya.

    Berbeda dengan zurai yang masih dapat dilakukan bila pembicara berusaha, gatai menyatakan bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. 

    Struktur Kalimat :

     KK (Bentuk I) + がたい (gatai)

    Contoh :

    Yurushi gatai
    (ゆる)しがたい
      Sulit untuk dimaafkan

    Contoh kalimat :

    Tero wa yurushi gatai hanzai desu.
      テロは(ゆる)しがたい(はん)(ざい)です。
      Terorisme adalah kejahatan yang sulit untuk dimaafkan.

    Kare ni totte, kore wa shinjigatai hanashi deshou ne.
    (かれ)にとって、これは(しん)じがたい(はなし)でしょうね。
     Menurut dia, ini merupakan cerita yang sulit dipercaya ya.

    ーーー

     Nah gimana nih, udah ngerti belum? Ternyata dari ketiga cara menyatakan perasaan sulit kita, bisa dibedakan berdasarkan apa yang dikerjakan dan juga perasaan orang yang melakukan. Nah gimana belajar bahasa Jepangnya kali ini ? Next aku share ilmu-ilmu yang lainnya yaa~

  • Kerja di Jepang

    Kalo PUNYA N4, BISA Kerja di Jepang TANPA LPK ?!


     Aku udah sering banget bilang "JANGAN masuk lembaga manapun Kalo belum Punya N4 !". Kamu tau kenapa? Karena aku nggak mau denger lagi orang yang terjebak Oknum sampe abis uang puluhan juta dan terlunta-lunta karena gak ada kejelasan kapan bisa berangkat ke jepangnya.

    Tentu, nggak semua lembaga.

    Karena yang aku mention itu adalah Lembaga yang tidak bertanggung jawab, alias Oknum.

    Kalo lembaganya bener dan transparan mah, gak usah tersinggung atuh. Iya, transparan. Kalo memang gak bisa ngirim sendiri, ya bilang aja, lembaga nya itu emang tempat pelatihan bahasa & nyiapin mental aja. Selanjutnya, bakal dioper ke Lembaga SO yang punya Job Order dan tentu ada biayanya juga nanti kalo masuk SO. Btw, ini aku masih ngomongin Magang lho ya.

    Sebetulnya, Magang doank mah, masih Buta Huruf juga bisa sih. Syaratnya, asal ada perusahaan yang mau nerima kamu aja kan.

    Eh, serius?! nggak harus belajar di LPK donk?

    Emang beneran gak perlu belajar di LPK kok,

    Apalagi kalo udah ada Perusahaan yang emang mau nerima kamu untuk kerja di Jepang dengan Visa Magang. Case real-nya, kebetulan kadang ada yang karyawan perusahaan dikirim langsung sama perusahaan Jepang yang ada di Indonesia untuk Magang di Perusahaan induknya (interncompany). Jadi, ya Jelas Bisa kan.

    Masalahnya,

    Alur untuk Kerja dengan visa Magang terutama jalur swasta di Jepang itu, Biasanya harus melalui Lembaga Pengirim (SO) & Lembaga Penerima (AO/Kumiai) sebagai jembatan ke Perusahaan Penerima itu tadi.

    Nah, Lembaga SO itu, aslinya ya perusahaan yang jualan jasa head hunting alias nyariin kandidat untuk dikenalkan ke AO (Kumiai) & Perusahaan Penerima di Jepang. Sebagai perusahaan, kalo misal Lembaga SO ngasih kandidat yang buta huruf & gak bisa bhs Jepang sama sekali, reputasi dia sbg Lembaga SO, bisa hancur lho. Kandidat dari SO itu, dianggap gak punya kualitas kan.

    Sebaliknya,

    Kalo misal kandidat yang Lembaga SO kasih ternyata levelnya tinggi & minimal udah pada punya N4, kualitas dia sebagai Lembaga SO, jadi semakin dianggap kredible donk.

    Nah, masalahnya,

    Lembaga SO itu jarang banget yang mau ngurusin anak-anak dari NOL, mereka itu maunya yang udah setengah matang, makanya Lembaga SO itu biasanya akan ambil dari Lembaga Penyangga. (Tempat Kursus yang gak Bisa Ngirim sendiri lah ya)

    Nah, sekarang,

    Apakah kita harus masuk ke Lembaga Penyangga dulu, untuk Apply Kerja di Lembaga SO itu? Ouwh, TENTU TIDAK..

    Kalo misal kamu udah punya N4 mah, langsung apply ke SO secara mandiri juga bisa kok. Kalo nggak tau mana yang SO, kamu kontak aku aja dan tunjukin bukti kalo kamu udah punya N4, nanti aku bisa langsung kenalin ke Lembaga SO yang kredible kok. Ini No WA ku : 0816-610-354. Sok, di Save aja dulu.

    Iya, dari pada kamu berhenti kerja, berhenti kuliah dan langsung masuk Asrama tanpa ada kepastian kapan bakal berangkat ke Jepangnya. Mending kamu fokus kejar kompetensi bhs Jepang sampe Level N4 dulu aja. N4 doank mah, GAMPANG kok. 15 Hari juga cukup, kamu tetap bisa sambil kerja, tetap bisa sambil kuliah.

    Nanti kalo udah punya N4, dan ikut interview user di Lembaga SO-nya kamu diterima, silahkan masuk ke Asrama utk pemantapan sambil ngurusin dokumen sebagai persiapan untuk terbang ke Jepang.

    1 sampe 3 Bulan doank di Asramanya udah cukup kok. Jangan lah ya, sampe harus bertahun-tahun bertahan di Asrama tanpa kepastian mah.

    Kamu yang udah terlanjur, saranku mending stop aja dulu prosesnya. Keluar dulu gapapa kok. Fokus kejar N4 dulu aja sambil kerja. Kasian orang tua kamu kalo harus nanggung biaya hidupmu di Asrama juga. Sekarang, Fokus dan Semangat kejar N4 sambil kerja dulu aja ya.

    Semangat guys !

    WaGoMu #JapaneseClass


  • Kerja di Jepang

    KERJA di JEPANG itu BERAT. Jadi mendingan Magang atau Tokutein Ginou ya ?

     Jadi penasaran,
     Ada nggak sih orang yang bilang kalo bekerja di Jepang itu, Enak ?!

    Seandainya pun ada, misalkan dari 100 Orang, kayaknya gak bakal nyampe 10 Orang deh yang bakal bilang Kerja di Jepang itu Enak. Lho kok bisa ?

    Iya, kerja di Jepang itu BERAT cuy, apalagi kalo kamu bekerja di Jepangnya dengan visa Magang dan Tokutei Ginou. Iya, Magang sama Tokutei Ginou itu kan masuknya "blue collar" alias sektor buruh yg pekerjaannya memang pasti pake tenaga (fisik) dan pake skill otak walaupun porsinya agak sedikit.

    Ini juga yang bikin salah satu persyaratan untuk daftar kerja magang di jepang & lowker utk Tokutei Ginou, sebagian besar memang mensyaratkan fisiknya harus kuat. Mata minus, Gigi Bolong, Pernah Panah Tulang, termasuk Badan yg gak proporsional, dll, kadang dianggap sbg penghambat yg bakal bikin kamu gak diterima.

    Kalo kebetulan kamu kerjanya didalam ruangan seperti di pabrik, panti jompo, restoran, dll sih mungkin masih rada enak. Tapi, kalo udah kebagian kerjaan yg diluar ruangan seperti kerja konstruksi, pertanian, perikanan, lapangan golf dan sejenisnya. Selamat, Kamu benar-benar akan merasakan tidak enaknya kerja di Jepang.

    Kenapa begitu ?!

    Kerja di Jepang itu, hitungannya memang per jam & nilainya lumayan. Tapi, NO WORK NO PAY !!! Kalo gak kerja ya gak dibayar lah.

    Kebayang nggak, kalo di musim dingin, saljunya lagi tuebel banget, tapi kamu tetep harus kerja di luar ruangan, yang suhunya itu bahkan minus parah. Ibaratnya, kalo kamu masuk ke dalam kulkas atau di dalam freezernya pun, masih lebih hangat dari pada suhu diluar saat musim dingin.

    Belum lagi, kalo kamu harus gowes sepeda ke tempat kerja di tengah jalan yg penuh salju, pasti kepleset & jatuh berkali-kali donk. Nangis gak tuh kalo kamu ngalamin beginian.

    Sebaliknya, kalo kamu pikir di musim panas mah santuy karena udah biasa seperti di Indonesia. Selamat, kamu salah besar. Musim panas Jepang itu selain suhunya bisa lebih panas, kelembapan udaranya juga tinggi, rasanya kering banget cuy. Keringetnya gawat, bahkan aku pernah denger orang yang sampe pingsan & bahkan ada yg meninggal gara-gara kedinginan atau kepanasan lho. Gak banyak sih, tapi ya ada.

    Iya, Jangan Kerja di Jepang, apalagi kalo mentalmu masih kayak anak mamih. Mending pulang, "ngempeng" lagi aja sama mami kamu.

    Ini, baru ngomongin kerjaannya.

    Untuk bisa lolos test kerja di Jepang juga gak gampang cuy. Kalo kamu masih ngeluh males untuk belajar bhs Jepang dari sekarang, mimpi pun mendingan gak usah. Bakal kalah saing sama mereka yang rajin & berusaha dengan sungguh-sungguh.

    Jadi, mendingan Kerja di Jepang jalur magang apa tokutei ginou nih ka ?

    Kalo kamu cuman mau bentar aja di Jepangnya, mending ambil visa Magang aja, cukup. Apalagi kamu yg suruh kejar belajar sampe N4 pun, susah & malah cari alasan macam-macam. Minimal nih ya, Kalo utk Magang doank mah, masih buta huruf juga bisa. Asal ada perusahaan yg mau nerima kamu aja. Masalahnya, kalo kamu gak ngerti apa-apa, apa ada ya perusahaan yang mau nerima orang kayak kamu ? ????

    Opsi kedua, Kalo kamu punya mimpi untuk tinggal & bekerja di Jepang dalam jangka waktu lama, tapi pendidikan & skill mu masih pas-pasan. Cuman lulus SMA/K & Bhs Jepangnya juga minimalis, mentok cuman N4 mampunya. Silahkan ambil Visa Tokutei Ginou. Tapi inget, kamu harus punya skill yang dibuktikan dengan punya Sertifikat SSW juga ya.

    Kalo sekarang masih NOL, mending belajar aja dulu. Kejar N4 minimal, supaya kamu bisa milih mau ambil Magang apa Tokutei Ginou. Kalo punya N4 aja belum, gak usah nanyain mending Magang apa Tokutei Ginou. Sadarlah, kamu bahkan gak berhak untuk pilihan itu. Memilih sambil ngimpi sih, boleh. Jangan lupa bersihin ilernya ya. Pulau di bantal kamu, udah jadi Benua tuh. Bangun woyy !! Bisanya Ngimpi doank, Mandi lah, Belajar dulu sana.

    Salam Tetap Putus Asa, Jangan Pernah Semangat !! dari admin WaGoMu #JapaneseClass

    Oiya, kalian bisa juga check versi Mandanya nih di youtube kita biar gak mendang mending lagi...

  • Kerja di Jepang

    Habis PULUHAN juta, kok belum berangkat ke Jepang?


     Ini, cerita tetangga aku yang udah terlanjur abis uang puluhan juta untuk biaya pelatihan di Asrama, tapi entah kenapa udah hampir dua tahun disana, masih belum kunjung berangkat ke Jepang.

    Awalnya, aku juga gak begitu peduli. Toh, keluarganya terlihat mampu. Walaupun gak punya mobil, tapi rumahnya bagus, cukup besar dan punya kebun yg lumayan luas. Udah gitu, dia juga punya beberapa ekor sapi yg dipelihara di kebunnya tadi.

    Sejak kelas 3 SMK, dia memang udah mulai tertarik untuk kerja di Jepang sih. Waktu itu, ada lembaga yang datang ke sekolah, biasa lah penyuluhan ala-ala gitu & janji untuk berangkatin kerja di Jepang, asal belajar lewat lembaganya dia. Selain itu, katanya Gaji di Jepang itu minimal Rp. 10 Juta sampe bisa Rp. 25 Juta per bulan. Tetanggaku ini, auto ngiler donk. Kapan lagi, lulusan SMK bisa "kerja kuli" tapi "gajinya ala bupati" kan. Eh, tapi bupati mah walaupun gajinya kecil, tunjangannya mah, guede kok. Sebulan, bisa dapet sekian ratus doank mah.

    Singkat cerita.

    Akhirnya, masuklah dia ke lembaga tersebut dan langsung tinggal di Asrama. Karena belum bisa bhs Jepang, ya mau nggak mau harus belajar dulu dari NOL. Biaya pendidikan Bhs Jepangnya mah, standard. Cuman Rp 5 juta sampe maks Rp 15 juta aja kok. Ini, sak puasnya. Mau berapa tahunpun belajar di Lembaga tsb, bayarnya cuman sekali itu aja. Tapi, ya cuman diajarin sampe maks Bab 12 apa Bab 20-an kalo gak salah. Pas ditanya kenapa cuman sampe Bab 12 doank ? Katanya sih memang targetnya yg penting bisa "Jikoshoukai". Soalnya pas interview katanya yg penting bisa Jikoshoukai dlu. Nanti klo udah lolos interview-nya, baru dilanjut belajar sampe N4 di SO yg nerima.

    Sampe cerita ini, aku mulai faham. Ternyata, tetangga aku ini skrg lagi belajar bhs Jepang di Asrama yg kebetulan blm SO.

    Ini, lembaganya memang keren. Gedungnya bagus, Sering banget didatangin sama orang Jepang, kadang langsung di interview juga. Tapi, dari sekian ratus siswa yg di Interview, yang diterima kadang maks cuman 10 Orang. Nah, 10 Orang yang lolos interview ini, dipindahkan ke SO, untuk pemantapan dan persiapan dokumen. SO nya ini buanyak, ada di berbagai kota besar. Dari informasi temennya yg udah lolos, di SO itu katanya ada biaya yang harus dibayarkan buat ngurus dokumen, passport, visa s/d tiket pesawat untuk berangkat ke Jepang. Jumlah biayanya sekitar Rp 25 juta ~ Rp 35 Juta. Standard lah ya.

    Kalopun si anak yang lolos gak punya biaya, gapapa, soalnya ada dana talang dari bank & koperasi yg jadi mitra di SO tersebut. Lumayan lah, bayarnya bisa nyicil dipotong gaji klo nanti udah di Jepang.

    Nah, masalahnya...

    Tetangga aku ini, udah beberapa kali interview dengan user dari Jepang dan SO-nya pun, gak lolos-lolos juga tesnya. Jadinya, ya terpaksa dia ketahan di lembaga dan harus terus tinggal di Asrama lagi.

    Berkali-kali test interview, eh gak diterima juga. Aku heran sebetulnya, kok bisa ? Pas aku ajakin ngobrol pake Bhs Jepang, eh ternyata memang masih pletat pletot ngomong bhs Jepangnya. Boro-boro N4, materi konjugasi kata kerja sama partikelnya aja masih kelihatan gak ngerti. Dalam hati, (ya pantes aja lah kalo gak lolos test interviewnya. Bhs Jepangnya masih se-cetek gitu kan.)

    Belakangan, aku mulai kasihan sama tetangga aku ini. Kayaknya sapi peliharaannya udah dijual buat biaya hidup dia selama di Asrama. Sertifikat kebun sama Sertifikat Rumahnya juga udah di sekolahin di pegadaian.

    Lho kok bisa ?!

    Iya, Biaya Pelatihan di Lembaganya mah, emang cuman 5 - 15 juta doank utk seumur hidup. Tapi, biaya hidup dan tinggal selama di Asrama kan terus jalan. Udah hampir 2 Tahun, bertahan di Asrama tapi masih blm dapet kepastian juga, kapan dia bisa berangkat ke Jepangnya.

    Dihitung-hitung, bayar kost dan biaya hidup di Asrama itu hematnya bisa habis sekitar Rp 2 juta per bulan, kadang kalo lagi harus dipanggil test di SO yg diluar kota, biayanya bengkak sampe Rp 3 Juta. Iya sih, kendaraan mah disiapin sama lembaganya, tapi ya keperluan pribadi buat kesana-kemari mah, tetep aja harus ditanggung sendiri kan.

    —--—-----—

    Aku, iseng2 aja ngitung udah abis berapa biayanya tetangga aku ini selama hampir 2 tahun stay di Asrama. Ternyata, udah hampir Rp 60 Juta donk guys. Wow !!!

    Tetanggaku, kayaknya mulai tau kalo aku punya WaGoMu #JapaneseClass. Belakangan ini, mulai sering nanya dan minta masukan. Aku kadang bingung harus jawab apa sih, tapi ya....

    Kalo menurutku sih,

    Daripada bertahan di Asrama tanpa ada kepastian, kapan dia bisa diberangkatin ke Jepang nya, aku bilangin aja mending keluar dulu dari Asrama. Minimal, biar gak ngabisin biaya hidup terus menerus kan. Soalnya, di Asrama kan gak bisa disambil kerja, dll.

    Saranku,

    Lain kali, mending jangan masuk lembaga manapun dulu kalo masih belum punya N4. Ngejar N4 doank mah, sebetulnya gampang kok. Mendingan, skrg mah cari kerjaan aja sedapetnya dulu disini, sambil belajar bhs Jepangnya secara online aja. Offline juga sebetulnya mah gppa sih, asal kamu masih bisa jalaninnya sambil kerja ya. Pastiin, kejar N4 nya sampe lulus.

    Asli, kalo udah punya N4 mah, peluang untuk diterima di Lembaga yg SO juga, lebih besar.

    Belakangan aku baru tau juga, ternyata si tetangga aku teh, gak diterima sama lembaga SO, karena bhs Jepangnya kalah saing sama temen-temennya yang lain. Ya wajar kan.

    Ini mah ya,
     Kalo seandainya, cerita ini terjadi sama tetangga kamu.
     Kira-kira, Saranmu buat tetangga kamu yg ngalamin ini, Gimana ?


    WaGoMu #JapaneseClass


  • Kerja di Jepang

    Hati-hati RIBA ! Kerja di jepang pake Dana Talang = UTANG


    Hati-Hati RIBA !!!
    Dana Talang itu = UTANG Bank dan Koperasi

    ---

    Heran sih, banyak banget orang yang ingin kerja ke Jepang, tapi karena merasa gak punya uang untuk biayanya, akhirnya dia sekuat tenaga nyariin lembaga yang katanya nyediain "dana talang" alias "utang".

    Cerita ini tuh sebenernya sama aja kayak orang yang ingin mulai usaha sendiri tapi gak punya modal dan akhirnya dia pun memutuskan untuk pinjem modal ke bank, supaya bisa memulai usahanya.

    Sayangnya, gak ada satupun bank atau koperasi yang akan minjemin modal sama orang yang gak punya jaminan kan. Kalo seandainya gak punya aset untuk dijaminkan, minimal pihak bank akan minta track record usahanya, kalo misal usahanya ternyata udah berjalan, pihak bank mungkin mau tuh minjemin utang sama dia, karena bank melihat proyeksi dari valuasi usahanya itu.

    Atau, ada opsi lain yang masih bisa diperdebatkan adalah menjaminkan nilai kontrak projek suatu pekerjaan. Misal, saat si A dapet kontrak tender project untuk bangun perumahan, namun si A gak punya duit alias kurang uang buat modalin bikin perumahan tersebut, si A bisa aja ngajuin kredit ke bank dengan jaminan kontrak pekerjaan tersebut kan.

    --

    Nah, Dana Talang yang digunakan di lembaga penyalur TKI itu, kebanyakan memang bukan uang milik si lembaga yang dipinjemin lho, melainkan uang bank atau koperasi yang bekerja sama dengan mereka.

    Terus, kalo lembaganya udah kerja sama dengan bank atau koperasi, berarti kamu/siswa yang mau nyari kerja lewat lembaga tersebut akan otomatis dapet dana talang gitu ?! Ya NGGAK LAH!!

    Kecuali,

    kalo kamu kasih jaminan aset (sertifikat rumah, tanah, atau apa gitu) dari awal. Lah, kalo gak punya aset untuk dijaminkan gimana donk ?

    Tenang... Kalo kamu udah lulus test interview user & dapet kontrak kerja di jepang, kamu bisa kok menjaminkan kontrak kerja tersebut ke bank ataupun koperasi. Sama aja kayak si A yang minjem duit buat bangun project perumahan tadi kan.

    Kok gitu sih ?

    Ya emang begitu kan, emangnya menurut kamu, Bank atau Koperasi mana yang mau kasih utang tanpa jaminan apapun ?! NGGAK ADA woy !!

    Satu-satunya PIHAK yang bisa ngasih kamu pinjaman utang tanpa harus kasih jaminan adalah IMF. iya, Istri , Family dan Mertua (IMF) kamu sendiri.

    Minjem ke temen, harus ada jaminannya juga lho. Iya, Jaminannya adalah kepercayaan, kalo kamu gak bayar utang ke temenmu, pertemananmu akan auto hilang. Apalagi kalo pas ditagih, malah lebih galakan kamu-nya.

    Saranku, kalo kamu gak punya jaminan apapun, dan gak yakin bisa bayar kapan, mending nyari dana talangan atau utang nya ke IMF aja. Sekalipun gak bayar, IMF mu gak bakal hilang dan nyoret nama kamu dari KK kok, resikonya cuman satu, keluargamu bakalan rada gak akur aja. Paling banter, Bakal kucing-kucingan saat Hari Raya aja kan. wkwkwk

    ---

    Nah, pertanyaannya...

    Kalo kamu gak punya duit untuk biaya masuk lembaga, Bisa nggak sih kerja ke Jepang tanpa harus pake dana talang alias utang ?! Jawabannya, BISA !!

    Ini, sama aja dengan orang yang mau mulai usaha tapi gak bisa & gak mau pake modal utang dari bank ataupun koperasi. Takut Riba & usahanya nanti Gak Berkah cenah. Hehe

    Terus caranya gimana ?!

    GAMPANG !!

     Pertama, isi OTAK kamu dengan soft skill. kalo kamu mau kerja di Jepang, ya minimal harus bisa bahasa Jepangnya donk. Saranku, JANGAN masuk lembaga manapun kalau belum punya N4. Apalagi kalau belum dapet kepastian kapan dapat job & bisa berangkat ke Jepangnya. Nih ya, dapetin N4 doank mah, GAMPANG !! kamu mau belajar sendiri atau belajar secara online di sambil kerja, di sambil ngapain juga bisa kok.

    Kenapa harus N4 ? Karena lembaga manapun, butuh kandidat yang udah punya N4.

    Kedua, Berjuanglah dengan gigih.    Lakukan Pitching alias Jualan Skill kamu ke semua konsumen yang mungkin mau beli. Saat kamu memulai bisnis sendiri tanpa utang, modalmu mungkin kecil, tapi kalo kamu gigih buat jualan & bisa ngatur uang, gak sedikit lho pengusaha yang dulu modalnya kecil, bahkan cuman modal kepercayaan, sampe sekarang bisa jadi sebuah perusahaan yang berkembang terus. WaGoMu, salah satunya.

    Terus, apa urusannya dengan yang mau kerja ke Jepang ? OK, kamu mau kerja ke Jepang itu, apa sih yg kamu Jual ?! Tenaga (Badan) sama Skill (Otak) kamu kan ?!

    JUAL aja-lah itu badan & otak kamu supaya ada yang mau mempekerjakan kamu di Jepang, tentu harus dengan cara yg legal donk ya.

    Kalo kamu punya attitude yang baik, punya badan yang sehat & otak yang memang ada isinya, apalagi punya semangat & daya juang yang tinggi untuk bekerja di Jepang, kamu pasti bisa dapetin tender KONTRAK Kerja di Jepang kok. Mau jalur Visa magang, Visa Tokutei Ginou (SSW) atau Visa Kerja Profesional sekalipun..

    Nah, kalo kamu udah dapet tender kontrak kerjanya, dan merasa gak punya biaya untuk berangkat ke Jepang nantinya, tinggal kamu bawa lah itu kontrak untuk dijadikan jaminan utang, alias dapetin dana talang dari Bank atau Koperasi manapun.

    FYI : Ini juga yg dilakukan PNS untuk dapetin utangan kan. SK nya mereka, bisa dijadikan jaminan utang.

    Duh, riba donk kalo gitu ?!

    Hey, Bambang !!

    Dari awal, niat kamu nyari lembaga yg punya dana talang itu, itu berarti kamu udah diniatin nyari utangan. Udah jelas RIBA, dari awal itu, Gu*bl*k.....

    Silahkan disebarkan,

    Bilang aja, ini tulisan Admin WaGoMu #JapaneseClass

     Kalian bisa juga check video kita ver Youtubenya mengenai dana talang berikut :