Cari

Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

  • Belajar Bahasa Jepang

    Cara daftar JLPT

    Hallo guys! pendaftaran JLPT Desember 2023 sudah dekat nih. So, kali ini aku mau sharing2 soal cara daftar JLPT, berhubung di grup2 aku akhir2 ini banyak banget yang nanyain “Kak gimana cara daftar JLPT yaa?”. Yah jadi aku buatin aja artikelnya yaa, yuk kita masuk ke pembahasan.

    FYI untuk yang belum tau, JLPT itu singkatan dari Japanese Language Proficiency Test. Yaa, intinya mah test kemampuan bahasa Jepang kaya TOEFLnya bahasa Inggris ya. Nah JLPT ini memang yang paling diakui di seluruh dunia lho. So aku dan tim WaGoMu Japanese Class selalu menencourage semuanya untuk ngejar JLPT yaa.

    Sekarang JLPT diadakan di berbagai kota yaa, berikut list lokasi ujian JLPT : 


    *Detil lokasi test ujian bisa check di link ini yaa.
    (di bagian kontak panitia ada list gedung lokasi test JLPT)

    Tahun ini udah nambah lagi 1 kota yaitu Cirebon ya, padahal pas jaman aku test di tahun 2016 cuman ada di Jakarta dan Bandung. Sekarang udah diadakan di 13 kota guys, udah lebih mudah kan yaa buat ikut test JLPT. 

     Nah kita langsung lanjut ke cara daftar JLPT aja yuk

    Step 1 : karena tiap daerah punya jadwal pendaftaran yang berbeda2, kalian check dulu jadwal pendaftaran di tiap daerahnya yaa. 


    *Ini jadwal pendaftaran JLPT, bukan akunnya yaa

    Step 2 : Kalau kalian udah buat akun JLPT lewat link ini (pembuatan akun dari tgl 22 Agustus 2023). Pembuatan akun butuh verifikasi email, cukup ikuti arahan dari websitenya juga pasti bisa kok. Kalau udah punya akunnya kita bisa lanjut ke step berikutnya.  

    Step 3 : Setelah login di bagian atas website akan ada “Daftar Ujian”. Kalau kalian masuk ke halaman Daftar Ujian, kalian bisa pilih Level dan Daerah Ujian. HATI2 YA, perhatikan Level sama Daerah Ujiannya, karena sebelum2nya pernah ada yang ga merhatiin lokasi ujiannya. Di halaman list test kalian bisa click “Daftar” di sebelah kanan level dan lokasi ujian yang kalian pilih.

    Step 4 : Setelah click “Daftar” kalian akan masuk formulir pendaftaran. Disini kalian cukup mengisi formulirnya aja. Kalau udah tinggal click “Menuju Pembayaran”. Saat proses pembayaran kalian tinggal ikuti aja arahan pembayaran dari websitenya.
    *formulir yang udah diisi tidak bisa diubah yaa 

    Step 5 : Check status pembayarannya, kalau sudah lunas status pembayaran akan berubah menjadi “Lunas” dan kalau sudah terverifikasi akan berubah jadi “Terverifikasi”. Dan kalau udah terverifikasi, baru nomor ujian muncul di “status pembayaran”. Kalau udah ada nomor ujian baru kalian udah bisa tenang, karena kalian udah fix kebagian kuota ujian. 

    Step 6 : Kalian perlu print kartu ujian sebelum test JLPT. Kapan bisa diprintnya tertera di halaman Status Pendaftaran kok. Jangan lupa yaa

    Step 7 : Jangan lupa check email juga yaa, penyelenggara akan mengirimkan profil beserta kode pin, dan kode pin ini akan digunakan untuk mengecheck hasil ujiannya nanti.

    Begitu cara daftar JLPT guys. Gimana persiapan buat JLPTnya ? ada yang langsung daftar ? atau masih mikir2 ?
     Kalau kata aku sih mending dicoba2 aja kak, kesempatannya cuman hadir 2x dalam 1 tahun loh.. toh ga ada aturan kalau gagal ga bisa ikutan lagi yaa, jadi kalau gagal bisa dicoba lagi di periode berikutnya..

     Yuk kita terus naikin skill kita 
    (がん)()りましょう!

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar pola kalimat syarat/pengandaian dalam bahasa Jepang

    Hi guys, gimana nih belajar bahasa Jepangnya ? Masih pada konsisten kan ya. Kali ini aku ingin coba sharing-sharing mengenai pola-pola kalimat yang menyatakan syarat atau pengandaian nih. Syarat atau pengandaian kalau di Indonesia itu sepeti "kalau", "jika", "andaikan", "seumpamaan", "jikalau", dll.

     Nah aku nemu ada 4 pola nih guys. Kalau kita ga tau ngebedainnya bisa-bisa salah penggunaan, makanya kali ini saya akan coba bahas 4 pola kalimat untuk menyatakan syarat atau pengandaian. Yuk kita masuk ke pembahasan. 

     Pola kalimat 〜と (~to)

    Yang pertama ada pola kalimat 〜と (~to) dimana pola ini digunakan untuk "menyatakan syarat, atau sebab akibat yang pasti akan terjadi". Intinya ketika kita melakukan A, setelah itu maka B pasti terjadi. Jadi ciri khas 〜と (~to) itu "pasti terjadi" seperti fenomena alam, mekanismenya memang dibuat seperti itu, atau kebiasaan/tata cara.  Biasanya 〜と (~to) tidak menyertakan maksud, keinginan, pengandaian dari si pembicara. 

     Polanya seperti ini :

    Pola kalimat :
    __(Syarat)__と、__(Hasil)__

    Pola menyebutkan syarat :
     KB / KS / KK (Bentuk U/Bentuk A) + と、__
     *Bentuk U = bentuk kamus(〜る)
     *Bentuk A = bentuk negatif(〜ない)

    Contoh :
     ボタンを()すと、ドアが(ひら)きます。
      Botan o osu to, doa ga akimasu.
    Kalau memencet tombol, pintu akan terbuka.
    *mekanisme cara kerja 

    (はる)なると(さくら)()きます。
     Haru ni naru to, sakura ga sakimasu.
    Ketika masuk musim semi, bunga sakura bermekaran.
    *fenomena alam 

    (なに)()べないと、お(はら)(こわ)しますよ。
     Nani mo tabenai to, onaka o kowasimasu yo.
    Kalau tidak makan apa-apa, nanti sakit perut loh.
    *mekanisme tubuh 

    今日(きょう)(ほん)(かえ)さないと(ばっ)(きん)がかかってしまいます。
    Kyou hon o kaesanai to, bakkin ga kakatte shimaimasu.
    Kalau tidak mengembalikan buku hari ini, akan terkena denda.
     *aturan yang sudah disepakati

     Pola kalimat 〜ば (~ba)

     Okay kita masuk ke point ke 2 yaitu pola kalimat 〜ば (~ba). Pola ini sebenarnya lebih umum dipakai karena fungsinya yaitu "menjelaskan syarat/sebab akibat  yang umum dan logis". So dibanding 〜と (~to) yang penggunaannya terbatas hanya untuk "sesuatu yang pasti terjadi", kalau pola yang ini itu tidak ada aturan itu, jadi selama syarat dan akibatnya logis, kita bisa menggunakan pola ini.

     Polanya seperti ini :

      Pola kalimat :
     __(Syarat)__ば、__(Hasil)__
      

    Pola menyebutkan syarat (positif) :
     KB / KS(な) ならば、__
     KS(い) + ければ、__

     KK (Bentuk E ます) + ば、__ 
      *Bentuk E = bentuk potensial(〜られます/〜れます)

    Pola menyebutkan syarat (negatif) :
    KB / KS(な) でなければ、__
    KS(い) + くなければ、__
    KK (Bentuk A ます) + ければ、__
      *Bentuk A = bentuk negatif(〜ない)

      Contoh :
    (らい)(しゅう)()(よう)()ならば()(ごと)がなくて(あそ)べます。
    Raishuu no doyoubi naraba, shigoto ga nakute asobemasu.
    Kalau sabtu minggu depan, ga ada kerjaan jadi bisa main.
      
      お(かね)(せつ)(やく)できれば、いつかお(かね)()ちになれるかもしれません。
     Okane o setsuyaku dekireba, itsuka okanemochi ni nareru kamo shiremasen.
      Kalau bisa menghemat uang, suatu saat mungki bisa jadi orang kaya.

    (いま)()わなければ後々(あとあと)後悔(こうかい)しますよ。
     Ima kawanakereba, atoato koukaishimasu yo.
    Kalau ga beli sekarang, nanti menyesal loh.

    学校(がっこう)(とお)くなければ(ある)いて()きます。
     Gakkou ga tookunakereba, aruite ikimasu.
    Kalau sekolahnya ga jauh, saya pergi jalan kaki.

     Pola Kalimat 〜たら (~tara)

     Berbeda dengan 〜と (~to) dan 〜ば/なら (~ba/nara) yang lebih menegaskan sebuah syarat pasti, 〜たら (~tara) ini menyertakan pengandaian dari pembicara.  Dengan kata lain, pada pola kalimat ini kalau syaratnya terjadi pun tidak 100% pasti akibatnya terjadi terjadi seperti bentuk 〜と (~to) dan bisa jadi tidak selogis bentuk 〜ば/なら (~ba/nara).

     Pola kalimat ini pun digunakan ketika pengandaian dan akibatnya terjadi berurutan/langsung. Selain itu, pola kalimat ini cenderung digunakan dalam percakapan, dan kurang tepat untuk digunakan pada tulisan.

     Polanya seperti ini:

       Pola kalimat :
     __(Pengandaian)__たら、__(Hasil)__

    Pola menyebutkan pengandaian :
     KB / KS(な) + だったら、__
     KS(い) + かったら、__
     KK (Bentuk TA) + ら、__ 
      *Bentuk A = bentuk lampau kasual(〜た)

     Contoh :
    (もと)(かれ)()が ハンサムだったら、まだ()()っているかもしれません。
    Moto kareshi ga hansamu dattara, mada tsukiatteiru kamo siremasen.
    Kalau aja mantan pacarku ganteng, mungkin sekarang masih pacaran.

    (かばん)の (いろ)よかったら、 これを()うのに。
    Kaban no iro ga yokattara, kore o kau noni.
    Padahal, kalau aja warna tasnya bagus, saya akan beli yang ini.

    大人(おとな)なったら警察官(けいさつかん)になりたいです。
    Otona ni nattara, keisatsu ni naritai desu.
     Kalau udah jadi dewasa, saya ingin jadi polisi.

    マンダさん()ったら()(ちょう)部屋(へや)()るようにと(つた)えてください。
     Manda san ni attara, buchou no heya ni kuru you ni to tsutaete kudasai.
     Kalau ketemu Manda, tolong sampaikan untuk datang ke ruang manager.

     Pola Kalimat 〜なら

    Yang terakhir ada 〜なら (~nara) yang memiliki ciri khas menyatakan pendapat pembicara, atau pesan pembicara yang dinyatakan sebagai pengandaian. Pengandaian ini bisa berupa ajakan, saran, permintaan, dll. 

    Polanya seperti ini :

    Pola kalimat :
     __(Pengandaian)__なら、__(saran/pendapat)__

     Pola pengandaian :
    KB/KS/KK (bentuk kasual) + (の) なら、__
     *の di sebelum なら opsional

     Contoh :
    (やす)(くるま) (の) なら()(ほん)(せい)がいいと(おも)います。
     Yasui kuruma (no) nara, nihonsei ga ii to omoimasu.
    Kalau mobil yang murah, ku rasa mending buatan Jepang. 

    (たか)ビルなら、あべのハルカスが()(れい)です。
     Takai biru nara, abe no harukasu ga kirei desu.
    Kalau bangunan yang tinggi, Abe no Harukasu indah loh.

    (とう)(きょう)()くなら新幹線(しんかんせん)便(べん)()です。
     Toukyou e iku nara, shinkansen ga benri desu.
     Kalau pergi ke tokyo, naik shinkansen lebih praktis.


    (えい)()できないなら、ヨロッパへ()かないほうがいいでしょう。
     Eigo ga dekinai nara, yoroppa e ikanai hou ga ii deshou.
    Kalau ga bisa bahasa Inggris, sebaiknya tidak pergi ke Eropa.
      

     Kesimpulan

     Oke.. setelah kita bahas 1-1 kita coba rangkum apa yang udah kita bahas tadi.
      
     1. Ciri khas 〜と (~to) itu "pasti terjadi" seperti fenomena alam, mekanismenya memang dibuat seperti itu, atau kebiasaan/tata cara. 

    2. Ciri khas 〜ば (~ba) lebih umum dipakai karena fungsinya yaitu "menjelaskan syarat yang umum dan logis"

    3. Ciri khas 〜たら (~tara) ini menyertakan pengandaian pembicara, sehingga meskipun syarat terjadi tidak 100% pasti hasilnya sesuai harapan dan bisa jadi tidak selogis bentuk 〜ば/なら (~ba/nara). 

    4. Ciri khas 〜なら (~nara) ini menyatakan pendapat yang berupa pengandaian. Biasanya digunakan ketika memberi saran, ajakan, permintaan, dll.


    Kalian juga bisa check video ini buat pembelajaran pola kalimat syarat/pengandaian yaa :


     Gimana guys, kita hari ini belajar 4 macam pola untuk menyampaikan syarat/pengandaian dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang kita memang perlu memperhatikan nuansa, kondisi, bahkan tingkat keformalan dalam pola-pola kalimatnya. Tapi balik lagi, orang-orang yang bilang bahasa Jepang itu susah adalah orang-orang yang bisa jadi belum tau caranya atau belum terbiasa aja. Kalau kita tanya keorang-orang yang udah bisa bahasa Jepang pasti pada bilang bahasa Jepang itu gampang. So, semangat terus belajarnya ya~

     お(つか)(さま)です。 

  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Mengungkapkan Macam-macam 'tetapi' Dalam Bahasa Jepang

    Nah guys, sebelum-sebelumnya kita sudah belajar cara-cara menyebutkan aku, kamu, terus nyebutin sedikit juga ya. Nah kali ini kita akan belajar mengungkapkan macam-macam 'tetapi' dalam bahasa Jepang guys. Ngomong-ngomong 'tetapi' atau 'namun' sendiri menurut KBBI adalah kata penghubung antarkalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. 

    Nah dalam bahasa Jepang, kalian pasti udah pernah denger atau baca-baca untuk penyebutan 'tetapi' ini. Pertama-tama dari 〜が (~ga), 〜でも (~demo), しかし (shikasi), dll. Ada banyak lah, nah kita coba bahas bareng-bareng yuk.

     1. 'tetapi' yang digunakan di akhir kalimat 1

     Pertama-tama kita bahas 'tetapi' yang biasa digunakan di akhir kalimat pertama, yaitu 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo). Ya, kita ketika belajar bahasa Jepang pakai buku, biasanya 〜が (~ga) ini adalah 'tetapi' paling pertama kita temui.  Sedangkan 〜けど (~kedo) sebenarnya lebih umum dalam kasus sehari-hari, dan memiliki kesan lebih casual.

     Nah pada tau ga kalau 〜けど (~kedo) ini singkatan dari 〜けれども (~keredomo). Atau saya sebutkan 〜けれども (~keredomo) ini memiliki 2 turunan yaitu 〜けれど (~keredo) dan 〜けど (~kedo). Secara karena disebutkan lebih singkat, tingkat kesopanan tentu berbeda ya.

     〜けど  <  〜けれど  <  〜けれども
     Casual              ~                 Formal

     Pola pemakaiannya simple, karena dia berupa kata penghubung, jadi kita tinggal simpen 〜が (~ga) atau 〜けど (~kedo) di akhir kalimat pertama, kemudian kita lanjutkan ke kalimat kedua. Bentuk yang ada di sebelum 〜が (~ga) atau 〜けど (~kedo)nya pun bisa disesuaikan dengan kondisi, alias ga ada aturan harus bentuk apa ya.

     Polanya :
     Kalimat 1 + が、+ Kalimat 2
     Kalimat 1 + けど、+ Kalimat 2

     Contoh :
    リンゴが()きですが、(なし)はあまり()きではありません。
     Ringo ga suki desuga, nashi wa amari suki dewa arimasen.
     Saya suka apel, tapi kurang suka buah pir.

    (いえ)()ったけど、(けっ)(きょく)外国(がいこく)()(ごと)しました。
     Ieo katta kedo, kekkyoku gaikoku de shigoto shimashita.
     Saya udah beli rumah, tapi ujung-ujungnya bekerja di luar negeri.
      

     Meskipun 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo) ini pada dasarnya digunakan di akhir kalimat 1. Keduanya bisa kita gunakan di awal kalimat 2, namun harus kita tambahkan です (desu) dalam nuansa formal atau だ (da) dalam nuansa kasual. 

     Contoh:
    ()(しょ)(かん)(ほん)()めます。ですが、(はな)すことはほどほどにしないといけません。
     Toshokan de hon o yomemasu. Desuga, hanasu koto wa hodohodo ni shinaito ikemasen.
     Di perpustakaan bisa baca buku. Tetapi berbicara harus dilakukan seperlunya.

    遊園(ゆうえん)()()きたかった。 だけど、(いま)()ったことがない。
     Yuuenchi e ikitakatta. Dakedo, imada itta koto ga nai.
    Saya ingin ke taman bermain. Tapi sampai sekarang belum pernah.

     2. 'tetapi' yang digunakan di awal kalimat 2

    Berikutnya ada 4 nih, yaitu :  しかし (shikasi), でも (demo), ところが (tokoroga), ただ (tada). Kata kata ini bisa dijadikan kata penghubung yang kita pakai di awal kalimat. Ya, beda sama 〜が (~ga) dan 〜けど (~kedo) di point sebelumnya, kali ini kita pasang 'tetapi' di awal kalimat kedua.

    Tentu, mereka punya cirikhas masing masing dong. Perbedaan dari 4 yang tadi seperti ini guys :
    - しかし (shikashi) memiliki kesan sopan dan bisa digunakan baik di percakapan maupun tulisan.
     - でも (demo) terkesan kasual dan cenderung digunakan dalam percakapan. 
    - ところが (tokoroga) ada kesan dramatis, contoh kalau di indonesia seperti "... tapi ternyata ... "
     - ただ (tada) memiliki kesan sopan, dan merupakan 'tetapi' yang lebih fokus untuk menambahkan informasi tambahan mengenai kondisi, atau pengecualian tertentu. Selain itu ada juga bentuk lainnya yaitu だたし (tadashi) yang secara fungsi maupun kesopanan sama aja.

     Polanya :
     Kalimat 1. しかし、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. でも、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. ところが、+ Kalimat 2
      Kalimat 1. ただ、+ Kalimat 2

    Contoh :
    プロジェクはもう()わりました。 しかし、(いま)()(はら)われていません。
    Purojeku wa mou owarimashita. Shikashi , imada shiharawarete imasen.
     Projeknya udah selesai. Tapi sampai sekarang belum dibayar.

     そろそろ(さくら)(さく)きます。でも、この公演(こうえん)には(さくら)()(すく)ないですね。
     Sorosoro sakura ga sakimasu. Demo, kono kouen ni wa sakura no ki ga sukunai desu ne.
     Bunga sakura akan segera mekar. Tapi, di taman ini pohon sakuranya hanya sedikit.

    今朝(けさ)(いそ)いで()(こと)(じゅん)()をしました。ところが、今日(きょう)会社(かいしゃ)(やす)みだと()われて、ショックです。
     Kesa isoide shigoto no junbi o shimashita. Tokoroga, kyou kaisha wa yasumi dato iwarete, shokku desu.
     Tadi pagi bergegas siap-siap kerja. Tetapi, saya terkejut karena dikasih tau bahwa hari ini kantor libur.

    今日(きょう)限定(げんてい)割引(わりびき)があるようです。ただし、割引(わりびき)は1(まん)(えん)()(じょう)()()げに(かぎ)ります。
     Kyou gentei no waribiki ga aru you desu. Tadashi, waribiki wa ichi man en ijou no kai age ni kagirimasu.
     Sepertinya ada diskon khusus hari ini. Tapi, terbatas untuk pembelian diatas 10 ribu yen.


    Gimana guys, kita udah bahas macam-macam 'tetapi' dalam bahasa Jepang. Ternyata ada banyak ya cara menyebutkan 'tetapi'. Tapi ingan diantaranya ada yang punya aturan pemakaiannya yaa. Ingat pola-pola kalimatnya yaa, kalau kita udah menguasai pola-polanya, bahasa Jepang akan terasa mudah kok. So, keep trying to pursue your dreams ya guys. 

     お(つか)(さま)です

  • Belajar Bahasa Jepang

    7 Cara Menyebutkan 'Saya' Dalam Bahasa Jepang

    Halo guys, pernah ga sih ketika belajar bahasa Jepang kalian nemu kalimat yang nyebutin 'saya' tapi kok kosakatanya berbeda ya ? Ada kalimat yang nyebutin 'saya' pakai 'watashi', ada juga yang pakai 'boku'. Nah lho bedanya apa ya ? Nah di artikel ini aku akan coba jelasin macam-macam cara menyebutkan 'saya' dalam bahasa Jepang. Yuk kita masuk ke pembahasan.

    1. Watashi ((わたし))

    Watashi adalah cara penyebutan “saya” yang paling umum dan biasanya paling pertama dipelajari ya. Watashi sendiri adalah bentuk penyebutan “saya” yang paling dasar serta bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan. Watashi tidak mengacu kearah perempuan ataupun laki-laki karena watashi adalah bentuk yang paling dasar untuk penyebutan saya. Nuansanya pun sopan, sehingga watashi itu disebut-sebut sebagai cara menyebutkan saya yang paling aman.

    Contoh :

    Watashi no namae wa manda desu.
    (わたし)()(まえ)はマンダです。
     Nama saya adalah Manda.

      Watashi wa ningen desu.
    (わたし)(にん)(げん)です。
     Saya adalah manusia.

    2. Ore ((おれ))

    Ore adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh laki-laki, namun bukan berarti perempuan tidak menggunakannya. Penggunaannya sendiri bersifat tidak formal dan lebih kasual. Kalau kita artikan ke bahasa Indonesia artinya lebih dekat dengan kata “gua”, bisa kita bilang cara gaulnya nyebut “saya” dengan bahasa Jepang ya.

     Ore ini biasa digunakan oleh anak gang sekolahan ataupun anak gaul di Jepang. Tapi ingat, jangan pakai ini pada saat acara formal ya temen-temen, karena kata ini sifatnya kurang sopan dan kita akan terdengar seperti orang yang sombong.

    Contoh :

     Ore sa hontou ni hima da na.
    (おれ)(ほん)(とう)(ひま)だな
     Gua lagi bosen banget nih

      Ore no na wa manda da
    (おれ)()はマンダだ
     Nama gua manda

    3. Atashi (あたし)

    Atashi adalah bentuk lain dari watashi. Atashi ini biasanya dipakai sama perempuan dan sekarang biasa dikenal sebagai bentuk feminin dari watashi. Sama seperti watashi, atashi juga merupakan bentuk dasar dari cara penyebutan “saya” hanya saja atashi biasanya hanya digunakan oleh perempuan dan tidak banyak laki-laki yang memakai ini untuk menyebutkan diri mereka karena mereka akan dianggap aneh ketika menggunakan atashi.

    Contoh :

     Atashi wa ichigo keeki ga suki desu.
    あたしは(いちご)ケーキが()きです。
     Saya suka kue stroberi.

      Atashi wa honya de hon wo kaimashita.
    あたしは(ほん)(とう)(ほん)()いました。
     Saya membeli buku di toko buku.

    4. Boku ((ぼく))

    Boku adalah cara lain untuk menyebutkan “saya” dalam bahasa Jepang. Bentuk boku ini biasanya digunakan oleh laki-laki. Boku sendiri bisa kita gunakan kepada atasan kita ketika kita sudah akrab dengan mereka dan kita gak mau terlalu formal ketika ngobrol dengan mereka. Walau boku ini digunakan oleh laki-laki, beberapa perempuan juga ada yang memakai boku ketika mereka menyebutkan diri mereka, ketika boku digunakan oleh perempuan mereka akan dinilai sebagai tomboy.

    Contoh :

      Boku wa gakkou e ikimasu.
    (ぼく)(がっ)(こう)()きます。
     Aku berangkat ke sekolah.

      Boku no ie wa asoko ni arimasu
    (ぼく)(いえ)はあそこにあります。
     Rumah ku ada di sebelah sana

    Sebelum kita lanjut ke kata yang selanjutnya, aku ada fakta menarik nih seputar boku. Jadi pada jaman dulu kanji boku itu dibaca yatsugare (やつがれ) yang artinya pelayan, dan pada era Meiji yatsugare mulai disebut dengan boku oleh banyak murid-murid pelayan sebagai bentuk untuk menyebutkan diri sendiri. Tidak hanya itu, boku juga dapat digunakan untuk memanggil anak kecil yang tidak kita kenal, seperti misalnya anak kecil yang sedang terpisah dari orang tuanya.

    5. Watakushi (わたくし)

    Watakushi adalah bentuk formal dari watashi. Watakushi sendiri biasanya digunakan pada saat acara-acara penting seperti contohnya rapat, atau pertemuan bersama pers. Tidak hanya itu, watakushi juga biasa digunakan untuk berbicara dengan atasan kita di tempat kerja dan digunakan untuk menyampaikan pengumuman secara umum. Selain pekerja, watakushi juga biasa digunakan oleh tokoh politikus untuk menyebutkan diri mereka sendiri.

    Contoh :

     Watakushi no sei de gomeiwaku wo okakeshi, moushiwake gozaimasen deshita.
    わたくしのせいでご(めい)(わく)をおかけし、(もう)(わけ)ございませんでした。
     Saya dengan tulus meminta maaf kepada Anda atas masalah yang saya sebabkan.

     Watakushi wa shizuka na hito desu
    わたくしは(しず)かな(ひと)です。
     Saya adalah orang yang tenang.

    6. Uchi (うち)

    Kalau anak laki-laki ada boku untuk nyebutin diri mereka, perempuan ada uchi. Uchi adalah cara penyebutan “saya” yang biasa digunakan oleh para gadis. Uchi ini memiliki level yang sama dengan boku dan terkadang hanya digunakan oleh para gadis dan ketika mereka beranjak dewasa, mereka biasanya akan menggunakan atashi.

    Contoh :

      Uchi wa kimi no koto ga suki desu
    うちは(きみ)のことが()きです。
     Aku suka dirimu.

     Uchi wa horaa eiga wo mimasu
    うちはホラー(えい)()()ます。
     Aku menonton film horror

    7. Jibun (()(ぶん))

    Nah untuk yang terakhir ini, aku ada cara yang paling cocok buat kalian para atlit atau kalian yang mau keliatan beda nih. Selain watashi, kita bisa menggunakan jibun untuk menyebutkan diri kita sendiri. Jibun sendiri biasanya dinilai sebagai cara untuk menyebutkan diri sendiri untuk orang yang ternilai sopan ataupun tenang. Jibun ini bisa digunakan secara kasual dan juga formal. Jadi untuk kalian yang ingin dinilai sebagai orang yang sopan dan lembut, kalian bisa pakai jibun untuk menyebutkan diri kalian sendiri.

    Contoh :        

     Jibun wa sakka senshu ni naritai desu.
    ()(ぶん)はサッカー(せん)(しゅ)になりたいです。
     Saya ingin menjadi atlet sepakbola.

      Jibun wa urusai hito ga dai kirai desu
    ()(ぶん)はうるさい(ひと)(だい)きらいです。
     Saya sangat tidak suka orang yang berisik


     Sebenarnya masih ada cara-cara menyebutkan 'saya' yang lainnya guys, tapi kebetulan saya bahas yang mungkin kalian sering atau masih suka digunakan sekarang. Kalian mungkin pernah juga denger (われ) (ware), わし (washi), わい (wai), あたい (atai), あてし (ateshi), dll. Kata-kata tersebut bisa diartikan dan berfungsi sebagai 'saya' tapi mungkin udah jarang digunakan atau hanya kalian dengar di daerah-daerah tertentu.

    ーーー
     Kalian bisa juga check video dibawah mengenai macam-macam cara penyebutkan saya dalam bahasa Jepang yaa, Jangan lupa like & subscribe channelku juga yaa

    Gimana guys? Kira-kira setelah belajar tentang cara lain untuk ngomong saya di bahasa Jepang ? Menyebutkan saya di Jepang memang berbeda-beda tergantung kebiasaan orang dan kondisi atau konteks penggunaannya. Sekarang kalian bakal pakai yang mana nih untuk nyebut diri kalian nantinya ? 


  • Belajar Bahasa Jepang

    JANGAN Belajar Bhs Jepang kalo cuman biar bisa KERJA di Jepang atau Dapetin SERTIFIKAT-nya !!

    Kenapa ?!

    Kamu Tersinggung dg Judulnya ?!

    Bagus deh.

    Iya, Kalo kamu belajar bhs Jepangnya cuman biar bisa kerja di Jepang atau dapetin sertifikat aja, ngapain sih harus buang duit, waktu, tenaga yang buanyak untuk belajar bhs Jepang. Belum lagi bonus stress gara-gara dimarahin dan di push sama gurunya dengan alasan "membentuk mental".

    Heran deh,

    Kenapa sih untuk Belajar Bhs Jepang aja harus pake dibentak, dipaksa nggak tidur karena harus ngerjain PR yang berlipat ganda, padahal cuman kesalahan kecil karena ada yang belum hafal dikit, dll.

    Baiklah, Kerja di Jepang memang keras dan gak cocok untuk "anak mami" yang cengeng. So, sepertinya memang perlu didikan yang keras. Paling tidak, itu menurut beberapa instruktur di lembaga sana.

    Nah, masalahnya.

    Kamu sendiri belajar bhs Jepangnya itu buat apa ?

    -

    Kalo kamu belajar bhs Jepang cuman buat kerja di Jepang. Udah banyak bgt org yang sekarang BERHENTI Belajarnya lho. Iya, Senpai kamu yg skrg udah berhasil dapetin kerjaan dan sekarang tinggal di Jepang. Sekarang itu, beberapa diantara mereka, udah pada berhenti belajar.

    Yeay !!!

    Akhirnya GOAL untuk kerja di Jepang, tercapai. Akhirnya bisa tidur nyenyak karena gak harus ngerjain PR sampe larut malam lagi. Akhirnya gak ada yg marah dan bentak-bentak lagi. Begitu kan Pai ?

    (FYI : Pai itu, sapaan akrab utk senpai yg udah sibuk macul di Jepang jadi pemburu Yen).

    -

    Sementara itu,

    Mereka yang Belajar Bhs Jepang dengan GOAL utk dapetin Sertifikat JLPT N4 / JFT A2, dll supaya bisa apply visa kerja Tokutei Ginou (TG) / Specified Skilled Worker (SSW) di Jepang.

    Sekarang, mereka juga udah berhenti belajar karena sertifikatnya udah berhasil didapat. Dan, kini saatnya mereka untuk menyibukkan diri mencari perantara yg bisa kenalin ke Perusahaan, TSK ataupun Lembaga yg memiliki Job Order, dsb.

    Kayaknya sih mereka lupa.

    Punya N4/JFT plus SSW itu hanya syarat untuk Apply Visa TG aja. Belum tentu ada Perusahaan yang mau nerima dia kalo attitude-nya nggak bagus.

    Dan, Salah satu Attitude terbaik yang dicari oleh semua Perusahaan di Dunia adalah Attitude-nya Pembelajar, alias orang yang punya mindset Lifelong Learning.

    Lho, emangnya Kenapa ?

    Karena ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan termasuk ilmu bahasa itu akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Suatu saat, kalo kamu udah mulai gak nyambung dengan becandaan anak-anak ABG di komplek tempatmu tinggal, kamu akan tau rasanya gimana menjadi dinosaurus. haha

    Ketika kamu berhenti belajar, itu artinya hidupmu sudah selesai. Dan kalo misal hidupmu udah selesai, untuk apa juga masih hidup. (Oppps, nyesek bgt kan)

    -

    Ini, sebetulnya sama aja dengan case-nya orang yang kuliah supaya bisa dapet kerjaan, atau supaya dapetin gelarnya. Mereka yang niatin kuliahnya supaya dapet kerjaan, beberapa diantara mereka itu akan berhenti kuliah alias DO, ketika mereka berhasil dapetin kerjaan sblm lulus. Apalagi kalo lulusnya masih 2-3 tahun lagi.

    Buat kamu yang baru aja lulus, baru aja wisuda dan dapetin gelarnya. "Wellcome to the Jungle bro!" Gelar dan Sertifikatmu belum tentu berguna di Pekerjaan kamu. Satu-satunya hal yang bisa bikin kamu bersaing di dunia kerja, dunia profesional, termasuk dunia bisnis, adalah kehausan kamu terhadap ilmu-ilmu baru.

    Dibelakangmu itu, udah ada banyak anak fresh graduate yang usianya jauh lebih muda, tenaganya lebih kuat, berpikirnya lebih kritis, dan karyanya jauh lebih kreatif dari kamu.

    Please ya,

    Teruslah belajar sekalipun GOAL jangka pendekmu untuk dapetin pekerjaan dan dapetin sertifikat itu, udah tercapai.

    So, Apa GOAL kamu selanjutnya ?

    Kejarlah N2 , N1 kalo misal kamu mau mulai berkarir sbg Penerjemah Bhs Jepang, Mulailah Belajar Coding, Design, Finance, dll, Mulailah Belajar Memanfaatkan AI (Artificial Interligence) supaya kamu tidak menjadi dinosaurus selanjutnya.

    Stay Relevan.

    (Izin Ngutip Kalimat Closing Pa Prof. Rhenald Kasali)

    WaGoMu #JapaneseClass


  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar mengungkapkan 'sedikit' dalam bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang, pernah ga sih ketemu kosakata-kosakata yang secara arti itu sama tapi kita suka bingung membedakannya. Nah kali ini saya akan coba bahas kata-kata yang artinya "sedikit", seperti dibawah berikut :

    ちょっと : Chotto

    (すこ)し : Sukoshi

    (すく)ない Sukunai

    Nah lho.. ada 3 tuh

    Sebelum aku kasih tau perbedaan-perbedaannya saya akan kasih disclaimer, bahwa bahasa Jepangnya "sedikit" itu ga hanya ada 3 loh. Nah saya akan coba bahas yaa 

    ちょっと (chotto)

    ‘Sedikit’ yang pertama yaitu ‘chotto’. Bisa dibilang chotto itu merupakan kosakata ‘sedikit’ yang biasanya pertama kali dipelajari oleh para pelajar bahasa Jepang. Kata 'chotto' memiliki beragam arti, seperti 'sedikit' yang berarti ringan atau 'cukup'. Nah ‘chotto’ itu termasuk kedalam jenis kata intensitas, dimana penggunaannya dalam kalimat untuk memperkuat predikat pada kalimatnya guys. 

    Contoh :

    (まち)(あい)(しつ)でちょっと()ってください。
     Machiaishitsu de chotto matte kudasai.
     Tolong tunggu sebentar di ruang tunggu.

    よくファストフードを()べているから、(さい)(きん)ちょっと(ふと)っています。
     Yoku fasutofuudo o tabeteiru kara, saikin chotto futorimasu.
     Karena sering makan fast food, jadi sedikit gemukan.

    この(かばん)のデザインはいいですが、ちょっと(たか)いです。
     Kono kaban no dezain ha ii desu ga, chotto takai desu.
     Desain tas ini bagus, tapi sedikit mahal.


    Bonus nih
      'Chotto' itu kata yang sangat berguna karena dapat juga digunakan sebagai kata sapaan/panggilan. Seperti saat kita kesenggol sama temen, kita bisa pakai kata ‘chotto’ untuk sapaan/panggilan ke temen, seperti contoh berikut : 

    ちょっと、(いた)いですよ。
     Chotto, itai desu yo.
     Hey, sakit tau. 

    (すこ)し (sukoshi) 

    ‘Sedikit’ yang kedua yaitu ‘sukoshi’. ‘Sukoshi’ merupakan kata intensitas sama seperti ‘chotto’. Namun dibandingkan dengan ‘chotto’, ‘sukoshi’ lebih terkesan formal. Sehingga dalam kondisi-kondisi resmi akan lebih sering menggunakan ‘sukoshi’ dari pada ‘chotto’. 

    Contoh : 

    (らい)(しゅう)宿(しゅく)(だい)(りょう)(すこし)(おお)いです。
     Raishuu no shukudai no ryou ga sukoshi ooi desu.
     Jumlah PR minggu depan agak banyak.

    ()()(うん)(どう)したので、(すこ)(つか)れました。
     Kesa undou shita node, sukoshi tsukaremashita.
     Karena tadi pagi berolahraga, jadi sedikit cape.

    ()(かん)(すこ)しいただけますか。
     Ojikan o sukoshi itadakemasen ka.
     Bolehkah minta waktunya sebentar ?

    (すく)ない (sukunai) 

    Yang ketiga ada ‘sukunai’. Meskipun secara arti sama-sama ‘sedikit’, tapi berbeda dengan ‘chotto’ dan ‘sukoshi’, ‘sukunai’ merupakan kata sifat i. Jadi memiliki perubahan bentuk sama dengan kata sifat i yang lainnya yaa.

    Contoh : 

    (すく)ない(きゅう)(りょう)ですが、()きな()(ごと)です。
     Sukunai kyuuryou desu ga, sukina shigoto desu.
     Gajinya sedikit, tapi pekerjaan yang saya sukai.

    今日(きょう)はお(きゃく)(さま)(すく)ないですね。
     Kyou wa okyakusama ga sukunai desu ne.
     Hari ini pelanggannya sedikit ya.

    (しょう)(ひん)(しゅ)(るい)(すく)なくて、(みせ)のデザインが(へん)でしたね。
     Shouhin no shurui ga sukunakute, mise no dezain ga hen deshita ne.
     Jenis produknya sedikit, dan desain tokonya aneh ya.


    Nah itu 3 kata ‘sedikit’ yang paling umum diketahui guys, tapi selain 3 itu juga sebenarnya masih ada banyak. Saya akan coba kasih contoh-contoh lainnya ya, seperti : 

    少々(しょうしょう) (shoushou) yang merupakan bentuk lebih sopan dari ‘sukoshi’

    (わず)か (wazuka) yang merupakan kata sifat na, dan terkesan lebih sedikit dari pada ‘sukoshi’. 

    Ada juga ‘seperti’ yang lainnya seperti やや (yaya), ちいと (chiito), ちょっくら (chokkura), dll


    Gimana guys menurut kalian gimana dengan materi kali ini ? Belajar bahasa Jepang itu menarik kan ? Hanya dari 1 kosakata yaitu ‘sedikit’ ternyata dalam bahasa Jepang itu ada banyak. Tapi ga perlu khawatir, nikmati saja proses belajar bahasa Jepangnya ya. Nah sampai ketemu di materi berikutnya ya.

    (がん)()りましょう!!




  • Belajar Bahasa Jepang

    Belajar Perbedaan Nikui, Zurai, dan Gatai Dalam Bahasa Jepang

    Ketika belajar bahasa Jepang kamu pernah ngerasa gak sih, terkadang mengartikan bahasa Jepang itu sulit gitu rasanya ? Kali ini aku akan bahas gimana caranya untuk menyatakan perasaan kesulitanmu itu dalam bahasa Jepang.

    Ada 3 cara untuk menyatakan rasa sulit kamu dalam bahasa Jepang. Apa aja tuh kira-kira? Jadi kita bisa menggunakan 〜にくい (Nikui), 〜がたい (Gatai), dan 〜ずらい (Zurai). Ternyata ada sampai 3 kaya gini guys. 

    Dalam artikel ini, aku akan jelasin tentang ketiga cara menyatakan rasa sulit ini, kira-kira apa bedanya ya? Dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk biar gak pakai lama, langsung aja simak penjelasanku!”

    1. 〜にくい (Nikui)

    Ungkapan sulit pertama adalah 〜にくい (Nikui) yang merupakan bagian dari kata sifat I. Menunjukkan sifat atau kondisi "sulit untuk dilakukan atau di-kata kerjakan"(tergantung kata kerjanya) secara fisik. Jadi tidak melibatkan perasaan subjektif seseorang.

    Seperti misalnya :

    (ひら)きにくい (Hiraki nikui)
     Sulit dibuka bisa jadi karena kotaknya keras jadi sulit dibuka,

    使(つか)いにくい (Tsukai nikui)
     Sulit digunakan apa karena genggamannya ga nyaman kah, jadi sulit digunakan

    Struktur kalimat :

     KB + KK (bentuk I) + にくいです

    Contoh :

     Kono sumaho wa koware nikui desu.
      このスマホは()われにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Kare no hanashi kata wa wakari nikui desu.
    (かれ)(はな)(かた)はわかりにくいです。
      Cara berbicara dia sulit untuk dimengerti.

    Kono hako wa hiraki nikukatta desu..
      この(はこ)(ひら)きにくかったです。
      Kotak ini sulit dibuka.


    Karena 〜にくい (nikui) ini merupakan kata sifat I, sehingga dapat digunakan sebagaimana kata sifat I menjelaskan sifat suatu benda.

     Menggunakan pola :

     KK (bentuk I) + にくい + KB

    Contoh :

    Kono sumaho wa koware nikui desu.
     このスマホは(こわ)れにくいです。
      Ponsel pintar ini sulit rusak.

    Menjadi ↓

    Koware nikui sumaho desu.
    (こわ)れにくいスマホです。
      Ponsel yang sulit rusak.

    2. 〜ずらい (Zurai)

    Berbeda dengan 〜にくい (Nikui) yang lebih menunjukkan "sulit" secara pengerjaannya. 〜ずらい (Zurai) melibatkan perasaan sulit pelaku yang tidak ingin karena enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal yang dikerjakan akan tetap bisa dikerjakan asalkan pembicara berusaha.

    Struktur kalimat :

     KK (Bentuk I) + ずらい (zurai)

    Contoh :

     Hanashi zurai
    (はな)しづらい
     Sulit untuk dikatakan

     *bisa jadi ga enak ngomongnya, karena takut sakit hati lawan bicaranya

    Contoh kalimat :

    Ojii chan kara no onegai nano de, kotowari zurai desu.
      おじいちゃんからのお(ねが)いなので、(ことわ)りづらいです。
      Karena ini permintaan dari kakek, sulit untuk ditolak.

     *bisa jadi ga mau nyakitin perasaan kake, jadi sulit buat nolak

    Yuube no mensetsu de wa kotae zurai shitsumon bakari deshita.
    (ゆう)べの(めん)(せつ)では(こた)えづらい(しつ)(もん)ばかりでした。
      Wawancara semalam penuh dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

    3. 〜がたい (Gatai)

    〜がたい (Gatai) menekankan bahwa pembicara tidak bisa melakukan hal itu atau mustahil untuk dikerjakan. Biasanya digunakan saat kondisi pembicara mau berusaha seperti apapun, ia tidak ingin atau tidak dapat melakukan atau tidak dapat menerima kondisi tersebut.

    Hanya dapat digunakan untuk menyampaikan subjektif pembicara sulit dan tidak digunakan untuk mengatakan subjektif orang lain. Biasanya kalimat2 yang menggunakan Gatai ini lebih mengarah menjadi sebuah pernyataan perasaan pembicara. Seperti contohnya, percaya, memaafkan, membayangkan, menyatakan, mengaku, mendekati, mengerti, dan lainnya.

    Berbeda dengan zurai yang masih dapat dilakukan bila pembicara berusaha, gatai menyatakan bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. 

    Struktur Kalimat :

     KK (Bentuk I) + がたい (gatai)

    Contoh :

    Yurushi gatai
    (ゆる)しがたい
      Sulit untuk dimaafkan

    Contoh kalimat :

    Tero wa yurushi gatai hanzai desu.
      テロは(ゆる)しがたい(はん)(ざい)です。
      Terorisme adalah kejahatan yang sulit untuk dimaafkan.

    Kare ni totte, kore wa shinjigatai hanashi deshou ne.
    (かれ)にとって、これは(しん)じがたい(はなし)でしょうね。
     Menurut dia, ini merupakan cerita yang sulit dipercaya ya.

    ーーー

     Nah gimana nih, udah ngerti belum? Ternyata dari ketiga cara menyatakan perasaan sulit kita, bisa dibedakan berdasarkan apa yang dikerjakan dan juga perasaan orang yang melakukan. Nah gimana belajar bahasa Jepangnya kali ini ? Next aku share ilmu-ilmu yang lainnya yaa~

J-Class, pernah diliput di :