Cari

Belajar Efektif dan Fun di WaGoMu#JapaneseClass

Belajar

Kenapa masuk LEMBAGA malah bikin kamu miskin?

Aku ingin belajar bahasa Jepang nih, tapi ga mau sendirian, dan biar ada temennya mau masuk lembaga belajar bahasa Jepang aja dah. Nanti biar ga bosen dan tetep asik juga belajarnya kalo bareng-bareng. Biar asik? Atau biar bisa lama-lama nih? Banyak orang yang berfikir ingin belajar sesuatu bareng-bareng biar asik atau mungkin dia memang ga kuat sendiri aja kali ya, dan aku ga menyalahkan itu. Tapi yakin mau masuk lembaga hanya untuk belajar bahasa Jepang? Hmmm..

Ya, untuk belajar bahasa Jepang masuk lembaga itu salah satu alternatif kayanya kebanyakan orang milih jalan ini ya. Meskipun ga semuanya ngerti kenapa aku baik tim aku selalu berusaha mengedukasikan audience kita untuk lebih baik belajar OTODIDAK daripada masuk lembaga, dan kalian mungkin dah ga asing dengan kata-kata "jangan masuk LEMBAGA kalau belum punya N4". Alasannya ada beberapa, dan aku mau bahas salah satunya yaitu masuk lembaga bisa bikin kamu MISKIN

Memang bener sih ekonomi Indonesia yang makin kesini makin menekan golongan menengah, tapi terlepas dari itu masuk lembaga tuh bisa jadi salah satu alasan kalian bisa jatuh miskin kalau kalian ga tau resikonya loh. Jadi kalau kalian (khususnya orang tua kalian) ga termasuk yang punya uang banyak banget uang, wajib banget baca ampe beres nih kalau ga mau udah ngeluarin banyak uang tapi ujung-ujungnya ga berangkat ke Jepang.

Pertama, Admission and Study Fees atau biaya masuk dan belajar. Kalau biaya masuk mungkin ga semua ya, tapi ya selama bukan NPO, lembaga pun pasti butuh uang sehingga lembaga biasanya akan narik biaya belajar. Tergantung daerahnya juga tapi kita bisa garis besarkan kisaran 1jt~5jt, dan ini dari perbulan dan ada yang per level. Di harga segitu mungkin sekilas keliatan oh cuman segitu ya. Kenyataannya banyak kok lembaga yang ngasih biaya yang rasional, tapi ada juga yang keliatan rasional tapi ternyata engga. Kok bisa gitu? Karena ada biaya-biaya lain yang ga tertulis disitu, dan anak-anak muda jaman sekarang mungkin ga sadar atas itu. 

So kita lanjut yang kedua, yaitu Accomodation Fee atau biaya akomodasi, dan kita bagi dua jadi biaya tempat tinggal dan transportasi. Kalo mau ikut lembaga carilah yang dekat dengan rumah kalian, tapi masalahnya jumlah lembaga ga sebanyak itu. Sehingga ada kalanya kalian terpaksa mengeluarkan biaya transportasi yang tinggi atau bisa jadi kalian memutuskan untuk tinggal di kosan. Biaya transportasi sudah dihitung tiap hari akan keluar berapa? Terus kalau milih untuk tinggal di kosan bakal ngeluarin berapa tiap hari atau tiap bulannya ? Itu semua ga akan kecil guys. Belum kalau ngekost kalian bakal ngeluarin biaya lain seperti listrik, air, internet, dll. Sudah diperhitungkan segalanya ga tuh? Ada kasus lain juga dimana lembaga yang memaksa pesertanya untuk tinggal di asrama bersama peserta yang lainnya.

Ketiga, ini real bukan ngada-ngada, tapi memang sulit ditemukan, yaitu institution's strategy atau strategi lembaganya. Lembaga yang bakal menjualkan produk yang ga bagus kan ya? Mereka pasti menjualnya dengan kata-kata yang indah sehingga kalian terpana dan akhirnya milih untuk gabung ke lembaganya. Banyak loh lembaga yang bener-bener bagus, aku sebelumnya sempet buat video rekomendasi lembaga belajar bahasa Jepang. Dan selain yang direkomendasikan aku pun masih banyak lembaga yang bagus.

Tapi kalau kalian salah milih, point ketiga ini yang bisa menentukan kalian jatuh miskin atau engga. Kenapa? Aku sering nemu kasus seperti orang yang udah masuk lembaga berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tapi belum pergi ke Jepang juga.

Singkat kata lembaganya bilang bisa nerbangin ke Jepang, tapi ternyata engga bisa atau lembaga mereka belum SO, sehingga mereka harus menggantungkan nasib para pesertanya ke pihak 3 yaitu dengan mengirimkan ke lembaga yang sudah SO. Dimana lembaga SO belum tentu diterima semua pesertanya, kalau ga diterima kan ujung-ujungnya kalian balik lagi ke lembaga awal. Apalagi kalau kalian sampe ngekost atau dipaksa untuk tinggal di asrama. Ini makan biaya banget kalau ga ada kejelasan kapan bisa berangkat, kapan bisa interview, dll. BTW, lembaga yang maksa tinggal di asrama mungkin lembaganya ingin pesertanya bisa belajar bareng lebih sering gitu. Tapi balik lagi, kalau skill pengajarnya bagus, harusnya gak akan makan sampe setahun atau mungkin lebih untuk ngejar N4. Jelas daya tangkap dan pemahaman pesertanya pun ikut mempengaruhi ya.

Keempat, ini agak aneh tapi nyata. Kebetulan akhir-akhir ini lewat di beranda aku, dimana ada yang udah gabung lembaga ngeluarin banyak uang dengan harapan bisa kerja di Jepang, nah waktu udah di Jepang malah dideportasi atau bisa jadi minta dipulangin ke Indonesia. So yang keemat ini aku bilang Mental & Knowledge Issue. Maksudnya tuh, kalian kan ke Jepang buat kerja ya, dan Jepang tuh terkenal atas budaya kerjanya yang keras. So, setidaknya siapkan mental kalian sebelum pergi ke Jepang. Jangan sampe udah di Jepang kalian nangis karena ternyata berat banget kerja di Jepang. Selain mental kalian juga udah harus tau knowledge atau pengetauhan tentang Jepang, budayanya, dll. Setidaknya kalian bisa menjauhi hal-hal yang tidak disukai orang sana, hal-hal yang dilarang, dan hal-hal yang membuat kalian bisa dideportasi. Please jaga reputasi warga negara Indonesia juga ya, kalau kalian kelakuannya jelek kan kasian mereka yang belum ke Jepang akan dipersulit juga nantinya. 

Nah dengan mental & knowledge issue ini kok jadi miskin? Hubungannnya apa dengan jadi miskin? Bayangin kalian dah ngeluarin banyak uang bisa ampe puluhan juta loh untuk bisa berangkat ke Jepang. Eh udah di Jepang kalian ga bisa balik modal, gara-gara kalian dideportasi atau minta dipulangin. Pulang dari Jepang kalian masih punya muka buat ketemu keluarga setelah kalian kuras uang mereka ? 

So, apa aku bilang gabung dengan lembaga bisa bikin kamu miskin? Jawaban aku BISA bikin kamu miskin, bukan PASTI buat kamu miskin ya. Karena kasusnya udah banyak yang belajar berbulan hingga bertahun-tahun di lembaga tapi tak kunjung berangkat ke Jepang, Ditambah lagi kasus yang dideportasi atau mulangin diri. So impian kalian untuk kerja di Jepang tuh bisa jadi bukan sesuatu yang MURAH kalau kalian milih untuk belajar di LEMBAGA dari NOL. Beda kasus kalau kalian belajar sendiri atau OTODIDAK sampe dapet N4 atau standar minimal berangkatnya. Setelah itu gabung ke lembaga untuk proses jobmatch, pengajuan visa, dll. 

Balik lagi, pilihan ada di tangan kalian, tapi aku mau nanya nih, kalian masih mau milih gabung lembaga? Coba tulis di komentar sekaligus alasan kalian ingin belajar dari NOL di lembaga ya.

Kontak Aku kesini yaa:

Komentari Artikel Ini

Komentar

    No Comments To Display

J-Class, pernah diliput di :