Mitos atau Fakta: Benarkah Belajar Bahasa Jepang Harus dari Native?
Bagi pemula yang sedang mencari cara belajar paling efektif, pasti sering mendengar berbagai 'wejangan' dari senior. Ada satu saran yang paling sering diulang-ulang, seolah-olah menjadi satu-satunya jalan pintas menuju kelancaran. Saran itu berbunyi:
"Kalau mau lancar belajarnya harus langsung dari sensei orang Jepang asli!"
"Untuk belajar N3 keatas lebih efektif sama orang Jepang langsung dibanding dengan orang Indonesia"
Perdebatan yang aku sebutin tadi udah sering aku liat di kolom komentar. Masih ada atau mungkin banyak yang mengkultuskan belajar bahasa Jepang itu harus sama orang Jepang, atau ya di Jepang langsung gitu. Dan sepertinya menarik nih kita coba bahas bareng-bareng. Apakah belajar bahasa Jepang itu memang WAJIB langsusang dari nativenya? atau sebenernya ga juga? Mari kita coba bongkar bareng mitos ini.
Kalau kalian tanya "aku (penulis) masuk tim sensei Jepang atau sensei Indonesia?" Ya jawaban aku belajar bahasa Jepangnya OTODIDAK. Jadi disini aku ngebahas diposisi netral dan biar ga terkesan berpihak sama satu sisi aja, kita coba bahas masing-masing kelebihan dan kekurangan dari belajar bahasa Jepang bareng sensei orang Indonesia dan juga sama native ya. Kalau kalian ngerasa belajar dari orang Indonesia itu hasilnya pasti ga baik, dan lebih milih belajar dari native langsung. Sebenernya aku lebih ngerasa "itu salah", tapi aku ngerti juga kenapa ada yang ngerasa lebih baik belajar dari native. Kenapa? Ada banyak yang bisa kalian dapet dan ga bisa kalian dapet kalau diajarin sama sensei orang Indonesia, begitu juga kebalikannya.
Pertama kita coba bahas kelebihan belajar bahasa Jepang dari sensei orang Indonesia terlebih dahulu. Point pertamanya adalah sensei orang Indonesia udah ngelewatin jalan yang lagi kalian tempuh sekarang. Makanya dia lebih mengerti keluh kesalnya belajar bahasa Jepang. Mulai dari bagian susahnya dimana, sampe solusi belajarnya gimana supaya kalian ga ngerasain kesulitan yang sama dengan yang dia rasakan. Point berikutnya, dia mengerti bahasa ibu kita. Sensei orang Indonesia mengerti bahasa Indonesia, sehingga dia bisa membandingkan pola bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, memberikan analogi yang relevan mengenai perbedaan pola kalimatnya, sehingga dapat memberikan penjelasan yang lebih mudah dipahami oleh orang Indonesia. Jadi untuk belajar dasar bahasa Jepang sangat rekomended belajar dari sensei Indonesia dari pada sama native. Point ketiganya, biaya untuk mendapatkan jasanya jauh lebih terjangkau. Ini udah jelas banget ya, belajar sama sensei native itu biayanya luar biasa loh kalau dibanding sama sensei Indonesia.
Sekian 3 point utama kelebihan dari belajar bahasa Jepang dari sensei Indonesia. Next kita bahas kekurangannya, yang pertama kualitas pengajar yang belum merata. Aku ga ada maksud menjelekkan ya, karena memang ada banyak kok yang bagus ngajarin bahasa Jepangnya. Tapi aku mau ngasih tau kalian kenyataan pahit, bahwa masih ada sensei Indonesia yang kemampuan bahasa Jepangnya masih belum bagus, dan pengetahuannya dalam pendidikan masih sangat minim. Sehingga sensei tadi mengajar dengan cara apa adanya, dan kurang terstruktur juga akhirnya. Efeknya buat kalian pelajarnya ya malah jadi sulit paham yang berujung ga jadi-jadi nih berangkat ke Jepangnya. Jadi kalau memang mau belajar sama sensei Indonesia, bakal jadi hal penting untuk bisa selektif dalam memilih tempat atau lembaga belajarnya.
Ada juga yang dia ngerti bahasa Jepang dan punya ilmu pendidikan bahasa sehingga ngajarnya mudah dimengerti, tapi bahasa Jepangnya ga sefasih native. Kalau yang ini sering banget aku nemuin. Selama senseinya bisa ngejelasin bahasa Jepangnya dengan baik dan mudah dimengerti, menurut aku itu udah nilai yang bagus banget. Tapi bakal kerasa ada yang kurang selama proses belajar, contohnya kita mungkin akan sulit mendapatkan experience seperti ngobrol sama native selama proses belajar, atau senseinya mungkin akan kesulitan untuk memberikan ilmu mengenai slang atau bahasa sehari-hari yang mungkin ga keluar di buku pelajaran.
Apakah sensei Indonesia harus fasih seperti native? Ga harus, tapi sebaiknya mendekati native. Jahat banget kalau kita berekspektasi semua sensei Indonesia harus sama dengan native yang tiap hari dari kecil udah ngobrol pake bahasa Jepang. Lagian kebanyakan orang yang bahasa Jepangnya udah fasih banget, mereka lebih milih kerja di Jepang atau mungkin di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, karena kalau liat penghasilannya memang lebih menggiurkan daripada jadi sensei di lembaga manapun. Kecuali kalau kalian berpendidikan tinggi dan memilih untuk jadi dosen di perguruan tinggi yang menjanjikan. Karena alasan itu ya sensei yang sangat fasih seperti native bisa jadi ga sebanyak yang kita harepin.
Sekian kelebihan dan kekurangan belajar dengan sensei Indonesia. Terus bedanya apa kalau belajar langsung sama native? Kalau liat dari mitosnya sih "bisa lebih lancar ya prosesnya". Nah coba kita jabarin juga kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari belajar langsung dengan native, yaitu dia seorang native yang tiap hari menggunakan bahasa Jepang di kesehariannya. Ini berlawanan dengan kekurangan kedua dari sensei Indonesia. Dimana sensei native sejak kecil (mungkin) dia udah belajar dan mempraktekkan langsung bahasa Jepang mereka. Sehingga mereka lebih tau mengenai slang atau bahasa sehari-hari yang ga selalu tertulis di buku pelajaran. Dan yang terpenting mereka punya aksen native sehingga jadi kelebihan yang besar untuk berlatih chokai (listening) dan kaiwa (conversation). Alasan ini juga yang jadi asal muasal mitos "belajar dari native akan lebih lancar". Mitos ini ga salah, tapi aku mau coba sangkal dikit dengan menceritakan sisi negatif belajar sama native.
Sensei Native yang bisa bahasa ibu kita, masih sangat langka. Secara jumlah malah jauh lebih langka daripada sensei Indonesia yang jago ngajar. Sehingga terkadang bakal ketemu momen ketika mereka kesulitan dalam mengajarkan bahasa Jepang. Biasanya sih ketika diajarin pake cara mereka dan pelajarnya belum ngerti, karena ga ngerti bahasa ibu kita, mereka suka jadi kesulitan jelasin lebih detailnya gimana. Balik lagi, memang ga semua sensei native gini, ada banyak juga kok bagus ngajarnya. Kasusnya beda kalau kita atau pelajarnya udah N4 atau bahkan N3, kayanya kasus mereka kebingungan ngajar kayanya udah sangat jarang, karena kita udah cukup mengerti bahasa Jepang. Tentu kalian ga akan ketemu masalah ini kalau kalian jago banget bahasa Inggrisnya, karena kebanyakan sensei native di Jepang itu setidaknya punya bekal bahasa Inggris yang cukup atau mungkin ada yang jago (ga semua tapi ya).
Kekurangan kedua dan terakhirnya adalah kebanyakan native itu berbicaranya kurang terstruktur, atau ga sesuai dengan ilmu lingustik bahasa Jepang. Sering banget kan ketika ngobrol sama orang Jepang mereka ngomongnya ga sesuai dengan yang di buku? Karena memang yang namanya native, biasanya ngobrolnya secara naluriah atau ga bedasarkan yang tidak dipelajari, tapi berdasarkan bawaan dari kebiasaan. Alhasil bahasa Jepang native itu cenderung ga sesuai dengan pola kalimat yang sesungguhnya. Dan ini ga berlaku khusus native Jepang, contoh kita sebagai native Indonesia pun sama kan? Coba ngaku di sini siapa yang bahasa Indonesianya masih suka remedial?
Berarti bagus dong kalau berdasarkan naluriah? Jadi yang dipelajari itu bahasa Jepang yang digunakan sehari-hari.
Okay, aku udah bosen liat komentar gini. Ini statement bagus tapi aku kurang setuju. Kalau kalian maunya cuman yang penting bisa survive di Jepang, mungkin statement tadi bisa kalian anggap benar. Tapi percaya lah, orang Jepang itu sehari-harinya memang acak-acakan ngomongnya, tapi ketika udah urusan kerjaan yang butuh skill bahasa yang tinggi, mereka sangat serius milih-milih kata dan tata bahasa. Dan di antara orang Jepang pun banyak yang masih kesulitan memilah kata dan tata bahasa. Jadi kalau kalian belajarnya dari native, berharaplah sensei kalian itu mengerti dan bisa mengajarkan bagian ini.
Kesimpulannya apa nih? Apakah belajar langsung dari native itu belajarnya akan lebih lancar? Menurut aku ENGGA untuk level pemula, tapi sangat benar ketika kalian udah masuk level menengah seperti N3 yang mau lanjut sampe N1. Karena di level ini, peran native akan sangat membantu kalian untuk melancarkan penggunaan bahasa Jepang yang udah kalian pelajari sama sensei Indonesia. Kalau belum sampai level ini, aku saranin belajar dulu dasar-dasarnya sama sensei Indonesia. Kalau ragu belajar sama sensei Indonesia, muncul lah pilihan ketiga untuk belajar OTODIDAK, dimana belajarnya bisa menyesuaikan dengan cara belajar sendiri. Supaya nantinya ketika belajar sama native kalian udah mengerti dulu sama bahasa yang mereka gunakan.
Itu pendapat saya, tapi aku yakin kalian mungkin punya pendapat-pendapatnya masing-masing, jadi yang punya pendapat yang berbeda atau mungkin kurang setuju dengan apa yang aku sebutin tadi, coba tulis di kolom komentar ya. Atau kalau dari kalian ada bahasan menarik yang ingin kita bahas bareng, coba tulis juga di kolom komentar ya. Kita ketemu lagi di bahasan berikutnya.